(CAKAPLAH)-Seorang ibu di Sydney, Australia membagikan kisah soal putrinya yang masih berusia 16 tahun nyaris meninggal dunia karena kebanyakan menghisap vape alias vaping.
Ia pun memperingatkan para orangtua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi anaknya yang menggunakan vape.
Gadis berusia 16 tahun tersebut bernama Dakota Stephenson. Tahun lalu ia mendapat perawatan intensif setelah dokter mendiagnosisnya mengidap EVALI.
Ini merupakan penyakit paru-paru yang terkait dengan vaping atau rokok elektrik yang pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat (AS).
Sang ibu mengaku tidak menyadari bahwa putrinya itu diam-diam menggunakan vaping nikotin sebanyak dua hingga tiga kali seminggu. Ia terus melakukan kebiasaan tersebut hingga tujuh bulan lamanya. Diketahui bahwa gadis itu membeli perlengkapan vaping bersama teman-temannya menggunakan uang saku.
Natasha Stephenson (sang ibu) memberitahu bahwa putrinya mulai merasakan gejala pada September dengan keluhan sakit punggung, sedikit sakit kepala, dan merasa mual. Mirisnya, saat malam ia merasa sulit untuk bernapas. Ia pun mengaku tidak tahu apa yang sedang terjadi pada sang anak.
Merangkum dari 7 News, Selasa (26/10/2021), Dakota akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Anak Sydney di Randwick dan dalam beberapa jam ia menjadi hipoksia (kekurangan oksigen). Awalnya dokter mengira Dakota menderita pneumonia atau bahkan Covid-19.
“Dakota memang datang kepada kami dan berkata 'Ada yang ingin kukatakan padamu. Saya telah vaping," ujar Natasha.
Saat itulah dokter menyimpulkan bahwa Dakota mungkin memiliki EVALI (‘E-cigarette or Vaping product use-Associated Lung Injury). Usai menjalani perawatan, Dakota diizinkan pulang dari rumah sakit seminggu kemudian. Meski demikian, satu tahun kemudian Dakota masih berjuang untuk menyembuhkan sistem pernapasannya.
“Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan apa yang kami rasakan saat itu. Itu adalah mimpi terburuk seorang ibu. Perasaan yang paling menyakitkan adalah para dokter tidak benar-benar tahu bagaimana mengobatinya. Tidak banyak kasus terkait penyakit ini. Hanya ada di AS dan Inggris," ujar Natasha.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan penerimaan departemen darurat untuk gejala atau kasus EVALI mengalami peningkatan tajam pada Agustus 2019. Kasus tersebut terus memuncak pada September. Hingga Februari 2020, lebih dari 2.800 orang di AS telah dirawat di rumah sakit dan meninggal karena kondisi tersebut.
Penyakit ini menyebabkan penurunan bertahap tapi berlangsung secara terus-menerus. Penyakit yang diderita Dakota ini diyakini menjadi satu-satunya di Australia hingga saat ini. Sementara beberapa dokter mengatakan bahwa penyakit ini harus ditangani dengan hati-hati.
Sebab Dakota bukanlah satu-satunya remaja yang mulai melakukan vaping. Setidaknya 14 persen anak-anak di Australia yang berusia 12 hingga 17 tahun telah mencoba rokok elektrik atau vape.
“Kami tidak tahu apa yang ada dalam cairan ini apalagi apa yang terjadi ketika Anda memasukkan vitamin E ke dalam vape. Yang kami tahu adalah bahwa vitamin E dosis tinggi secara oral telah dikaitkan dengan beberapa penelitian untuk risiko kanker paru-paru yang lebih tinggi pada perokok," kata Sydney GP, dr. Ginni Mansberg
Meski demikian ia mengatakan bahwa tidak semua vape memiliki vitamin E di dalamnya. Namun jika memang ada, maka hal tersebut pasti akan menjadi masalah.
Sebuah studi baru-baru ini di AS menemukan vape dan rokok elektrik mengandung ribuan bahan kimia dan zat yang tidak diketahui dan tidak diungkapkan oleh produsen.
"Hanya ada sedikit regulasi cairan (liquid) dalam vape. Kami tidak tahu apa konsekuensi jangka panjangnya. Sementara nikotin juga tidak aman bagi perkembangan otak kelompok muda. Sebab, otak tumbuh hingga pertengahan usia 20-an dan sebelum waktu itu, setiap bagian nikotin yang terpapar dapat menyebabkan masalah," lanjutnya.
Mirisnya vape ini dijual untuk mengejar pasar anak-anak. Sebab vape menawarkan warna cerah dan banyak rasa. Tidak terlalu banyak orang dewasa yang benar-benar tertarik dengan itu.
Editor | : | Yusni |
Sumber | : | okezone.com |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |