PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pasukan Amal Saleh (Paskas) Kota Pekanbaru mengajak ratusan santri yatim penghafal Quran untuk Nobar (Nonton Bareng) film "Satu Hari dengan Ibu" (SAHDU) di Bioskop XXI Mall SKA, pada Senin (25/9/2023).
Nobar film SAHDU ini menghadirkan dua tamu istimewa langsung, yaitu Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Ustaz Luqmanul Hakim.
Juga hadir dalam acara tersebut sejumlah pemain dari film SAHDU, seperti Ricky Perdana, Cupink Topan, serta produser Novandrian.
Perwakilan Paskas Pekanbaru, Della, mengungkapkan bahwa sebanyak 900 anak yatim penghapal Alquran di Pekanbaru diajak untuk menonton film ini. Ia menjelaskan bahwa kesuksesan penyelenggaraan acara ini tak lepas dari kontribusi orang-orang baik.
"Alhamdulillah, sebanyak 900 anak yatim mengikuti nobar hari ini, ini berkat partisipasi orang-orang yang baik hati. Insya Allah, kegiatan seperti ini akan terus berlanjut dan semakin berkembang di masa mendatang," ungkapnya.
Film "Satu Hari dengan Ibu" (SAHDU) adalah sebuah produksi dari Masjid Kapal Munzalan Pontianak yang dikelola oleh Ustaz Luqmanul Hakim.
Ustaz Luqmanul Hakim menjelaskan bahwa film ini mengisahkan tentang seorang ibu yang menjadikan kasih sayang kepada anak sebagai kekuatan utamanya. Film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki pesan moral yang kuat bagi para penontonnya, terutama mengenai pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya kepada ibu.
"Dalam film ini, kita melihat kebesaran seorang ibu. Film ini menghantar pesan bahwa anak muda perlu menunjukkan rasa bakti kepada orang tua selagi mereka masih ada. Kita harus membahagiakan mereka. Mumpung masih ada orang tua, kesempatan itu jangan ditunda. Karena ridha Allah tergantung ridha orang tua," jelasnya.
Di sisi lain, UAS mengapresiasi film ini dan menyatakan bahwa film adalah media yang sangat baik untuk menyebarkan dakwah di zaman modern ini. Menurutnya, film memiliki potensi untuk mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya menghormati dan mencintai orang tua, mengingat saat ini banyak yang terlalu sibuk dengan media sosial dan kehidupan pribadi mereka, hingga melupakan orang tua mereka.
"Film ini sebagai wasilah, tujuan dari film ini, bagaimana anak muda sekarang mengerti akan nilai seorang ibu. Sekarang banyak orang tak peduli lagi, sibuk dengan medsos dan kehidupannya, ibunya bapaknya diletakkan dipanti jompo. Nah dengan adanya film ini, diharapkan setelah menonton film ini anak Indonesia menghormati dan sangat sayang dengan orang tuanya," cakap UAS.
Sementara itu, Novandrian, produser film SAHDU, mengungkapkan bahwa tim produksi telah mengadakan acara nobar di berbagai kota di Indonesia sejak film ini dirilis empat hari yang lalu (mulai tayang 21 September). Pekanbaru menjadi salah satu kota yang paling meriah dan penuh antusiasme.
"Besok kami akan ke Jogja, Purwokerto, dan Wonosobo. Di akhir pekan, kami akan menuju Sulawesi, khususnya Gorontalo. Semoga film ini dapat memberikan inspirasi kepada penontonnya," tambahnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |