(CAKAPLAH) - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melesat lagi pada perdagangan Kamis (7/3/2024). Harga emas Antam hari ini kembali pecahkan rekor tertinggi dalam sejarah dengan bertengger di Rp1.199.000 per gramnya.
Harga emas hari ini di Antam tersebut naik Rp 13.000 jika dibandingkan harga kemarin di Rp1.186.000 untuk ukuran 1 gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:
Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 649.500
Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.199.000
Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.338.000
Harga emas Antam 3 gram = Rp 3.482.000
Harga emas Antam 5 gram = Rp 5.770.000
Harga emas Antam 10 gram = Rp 11.485.000
Harga emas Antam 25 gram = Rp 28.587.000
Harga emas Antam 50 gram = Rp 57.095.000
Harga emas Antam 100 gram = Rp 114.112.000
Harga emas Antam 250 gram = Rp 285.015.000
Harga emas Antam 500 gram = Rp 569.820.000
Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 1.139.600.000.
Harga Emas Dunia Tembus Level Tertinggi Dalam Sejarah Lagi
Harga emas menguat ke rekor tertingginya pada hari Rabu, membangun momentum luar biasa yang sebagian besar didorong oleh spekulasi pelonggaran moneter AS.
Dikutip Liputan6 dari CNBC, Kamis (7/3/2024), harga emas batangan naik 0,8% menjadi USD 2,145.49 per ounce setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa USD 2,152.09 di awal sesi.Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih tinggi pada USD 2,158.2.
Harga emas batangan mendapat dorongan tambahan karena dolar AS melemah setelah Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.
“Emas kemungkinan akan terdorong lebih tinggi karena sentimen bullish masih dominan. Namun, emas batangan mungkin memerlukan sedikit waktu untuk mencerna komentar Powell secara keseluruhan serta melihat laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Emas menderita ketika suku bunga AS yang tinggi meningkatkan imbal hasil aset pesaing seperti obligasi dan meningkatkan nilai dolar, sehingga membuat emas batangan menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.
“Pastinya terdapat data makro yang mendorong kita ke arah ini dan tindak lanjut dari ekspektasi kebijakan dari The Fed. Namun respons di pasar emas jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang disarankan oleh model nilai wajar jangka panjang,” kata Michael Hsueh, Analis Strategi Valas & Komoditas di Deutsche Bank,