SIAK (CAKAPLAH) - Prevalensi kasus stunting atau gangguan pertumbuhan anak akibat kurang gizi di Kabupaten Siak menurun drastis. Dari prevalensi 22 persen pada 2022 lalu kini tembus 10,40 persen di 2023.
Alhasil Kabupaten Siak berada pada posisi tiga terendah kasus stunting di Provinsi Riau setelah Pekanbaru dan Kampar berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (KSI) 2023 oleh Kementerian Kesehatan.
"Alhamdulillah, prevalensi stunting di Siak turun signifikan dari tahun lalu. Kita sempat menduduki peringkat ketiga terbawah data angka penurunan dikeluarkan oleh KSI yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI. Tapi berkat kerjasama semua elemen, stakeholder dan penanganan yang baik Siak tiga besar penurunan stunting," kata Wakil Bupati Siak, Husni Merza yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Siak, Senin (6/5/2024).
Husni mengatakan, penekanan stunting tidak terlepas dari kerja keras semua pihak termasuk perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Siak.
"Strategi penurunan stunting ini kita kerahkan semua kekuatan, baik dari pemerintah, PKK dan kader Posyandu. Yang paling membantu keterlibatan perusahaan," kata Husni.
Husni mengatakan, setiap perusahaan diwajibkan ikut membantu pemerintah menangani masalah stunting. Pemerintah daerah meminta bantuan ke perusahaan tidak bentuk uang, melainkan barang yang sudah ditentukan.
"CSR mereka kita arahkan ke sana (barang). Barang itu, diserahkan dulu ke kita, baru kita serahkan ke anak yang mengalami stunting yang sudah terdata dari awal," katanya.
Misalnya, sambung Husni, setiap perusahaan pada tiga bulan pertama, diminta untuk memberikan makanan tambahan dan asupan gizi yang standar. Asupan makanan anak stunting harus sesuai dengan rekomendasi kesehatan. Jenis-jenis barang yang diberikan ke anak penderita stunting yang dimaksud seperti susu khusus anak stunting, telur, biskuit dan makanan lainnya.
"Pokoknya, semua pihak berperan. Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) juga dilibatkan untuk penanganan stunting. Strateginya ke depan akan kita perkuat lagi, agar kasus stunting di Siak benar-benar tidak ada. Sekarang angkanya sudah turun jadi 11,6 persen, tahun depan kita targetkan dibawah 10 persen," tutupnya. (Infotorial)
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Siak |