Tokoh Pers Riau, Almarhum H. Mulyadi. (Foto: Facebook/Eka Putra Nasir)
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dunia pers di Riau kembali berduka. Wartawan senior H Mulyadi meninggal dunia pada Sabtu (27/5/2017) sekitar pukul 18.10 wib tadi.
Almarhum meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Arifin Achmad karena didiagnosa mengalami gangguan sakit syaraf di kepala.
Tokoh pers lintas zaman ini lahir di Bandung 18 April 1943. Setamat Fakultas Sastra Prancis di Universitas Padjadjaran beliau menjadi Wartawan Pikiran Rakyat Bandung. Kemudian, pindah ke Jakarta dan menjadi Wartawan Sinar Harapan.
Setelah menikah dengan Wan Fauziah, Putri Mantan Walikota Pekanbaru, Wan Abdurrahman, almarhum pindah ke Pekanbaru, Riau dan menjadi koresponden Koran Sinar Harapan.
Ketika Sinar Harapan dibredel pemerintah dan lahir Suara Pembaruan, Mulyadi bertahan di Suara Pembaruan sampai pensiun tahun 2003. Setelah pensiun, almarhum menjadi koresponden lepas di Suara Pembaruan dan menulis di berbagai media di Riau, Sumbar dan Jakarta hingga akhir hayatnya.
Produktifitasnya dalam menulis tidak diragukan lagi. Bahkan ia sudah menulis 5 buah buku tentang perjalanan jurnalistik.
Meninggalkan satu anak; Muhammad Emille Zola, dan dua orang cucu. Selama menjadi wartawan, H Mulyadi sudah menunaikan rukun haji sebanyak 6 kali dan berkeliling dunia dalam tugas-tugas jurnalistik. Antara lain ke wilayah Asia Tenggara, Asia, Eropa dan Amerika.
Almarhum juga pernah menyambangi Makam Sjech Yusuf di Afrika Selatan.
Beliau meninggal dunia di RSUD Pekanbaru, Riau, Sabtu pukul 18.10 WIB dalam umur 74 tahun. Selamat Jalan Bang Mul....
Penulis | : | Ojel |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa |