Keluarga dan Rekan Sejawat Antarkan Mulyadi ke Pemakaman
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepergian wartawan senior Riau, H Mulyadi, meninggalkan duka yang dalam, baik dari keluarga, sahabat, dan juga dunia jurnalis di Riau.
H Mulyadi merupakan sosok wartawan dan juga penulis yang banyak menelurkan karya selama hidupnya. Bahkan hingga pensiun dari pekerjaannya, ia tetap menulis dan diterbitkan beberapa media.
H Mulyadi meninggal menjelang Maghrib Sabtu (27/5/2017). Jenazahnya dimakamkan Ahad (28/5/2017) siang. Dalam penyelenggaraan jenazahnya, tampak di rumah duka beberapa keluarga dan rekan sejawatnya melayat.
Mulai dari rekan semasa menjadi wartawan, serta pejabat dan mantan pejabat yang ketika bertugas sering berinteraksi dengannya. Salah satunya mantan Gubernur Riau Saleh Djasit yang menyempatkan hadir di rumah duka.
Bagi dunia jurnalis di Riau, H Mulyadi merupakan tokoh panutan. Mengawal karir di Suara Pembaruan, sudah banyak karya jurnalistiknya selama lebih 40 tahun bertugas. Ia juga beberapa menerbitkan buku tentang perjalanan tugasnya di dunia jurnalistik.
Baca: Almarhum Mulyadi, Tokoh Pers Riau Lintas Zaman
"Beliau adalah wartawan sejati, sulit mencari yang seperti dia," kata Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, Satria Utama Batubara, di rumah duka.
Satria mengatakan, hingga pensiun H Mulyadi masih terus menulis. Tidak jarang tulisan-tulisannya diterbitkan di berbagai koran, tabloid dan media online.
"Ketika tulisannya terbit dia menelpon saya dan meminta pendapat. Almarhum orangnya cerdas, ramah dan santun," ujarnya.
Satria juga menyatakan di usia yang sudah tidak muda lagi, H Mulyadi masih sering menghadiri kegiatan PWI. Meskipun acaranya di luar kota, ia tetap meminta ikut. "Semangatnya ini perlu kita jadikan contoh," katanya.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Peristiwa |