Anggota Komisi IX DPR RI, Drs H Mafirion, menghadiri kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan, yang dilaksanakan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru di Kuansing.
|
KUANSING (CAKAPLAH) - Anggota Komisi IX DPR RI, Drs H Mafirion berkunjung ke Desa Bandar Alai Kenegerian Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Sabtu (20/10/2018) siang.
Kunjungan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini guna menghadiri kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan, yang dilaksanakan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru.
Kegiatan berupa penyebaran informasi mengenai keamanan pangan, melalui kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat. Acara ini dihadiri Kepala BPOM Pekanbaru M Kashuri.
Namun kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Kepala Desa Bandar Alai Kenegerian Kari Drs Endrayani. Di hadapan Anggota DPR RI Mafirion, Endrayani menyampaikan keluhannya bahwa Desa Bandar Alai Kari belum ada mendapat bantuan dari pusat sejak 12 tahun lalu.
Sebelumnya, menurut Endrayani, desanya pernah memperoleh dua pembangunan, yakni Jembatan Gantung yang menghubungkan Desa Bandar Alai dengan Desa Pulau Banjar ke ibukota kecamatan dan kabupaten, serta bangunan SDN 014 Desa Bandar Alai Kari.
Namun, kata Endrayani, sejak usai dibangun sampai saat ini, kedua bangunan yang berasal dari Pemerintah Pusat tersebut tidak lagi memperoleh anggaran perawatan dari pemerintah, baik pusat maupun pemerintah daerah.
"Untuk itu kami berharap kepada Bapak Mafirion, selaku Anggota DPR RI untuk dapat merealisasikan anggaran biaya perawatan kedua bangunan tersebut," ujarnya.
Mafirion saat didaulat menyampaikan kata sambutannya mengakui kondisi jembatan gantung yang cukup memprihatinkan di Desa Bandar Alai tersebut. Bahkan menurutnya, sewaktu dirinya melintas di atas jembatan tersebut guna menghadiri acara ini, ia merasakan jembatan agak goyang-goyang.
Namun, menurut Mafirion, jembatan dan gedung sekolah ini mestinya diperbaiki oleh daerah dalam hal ini Pemkab Kuansing. Pusat tidak mau memperbaiki jembatan dan bangunan sekolah tersebut karena kedua aset tersebut berada di antara desa ke desa.
"Jadi, Pemkab Kuansing harus bisa merawat dan memelihara seluruh bangunan yang telah ada di daerah kita ini, dan jangan sampai dibiarkan begitu saja," ujarnya.
Di samping itu, Mafirion juga berpesan kepada masyarakat Desa Bandar Alai Kari agar dapat juga merawat aset-aset yang telah dibangun pemerintah pusat di desa ini, seperti halnya jembatan gantung dan sekolah SD 014 tersebut.
Penulis | : | Suharman |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau, Kabupaten Kuantan Singingi |