Dalam sebuah acara 60 Minutes sebuah stasiun televisi AS Trump mengungkapkan akan mengambil jatah gaji sebesar US$ 1 sesuai aturan yang berlaku dalam konstitusi AS.
" Saya rasa saya harus mengikuti hukum mengambil US$ 1. Jadi saya akan mengambil US$ 1 setahun," kata Trump mengutip laman cbsnews.com, Kamis, 17 November 2016.
Jawaban Trump tersebut memang cukup mengejutkan. Maklum saja, seorang presiden di AS berhak mendapat gaji sebesar US$ 400 ribu atau sekitar Rp 5,35 miliar
" Tidak, saya tidak akan mengambil gaji itu. Tidak akan saya ambil," ulang Trumph menjawab pertanyaan sang presenter Lesley Stahl.
Sejak terpilih, Trump memang berjanji akan memisahkan masalah bisnis pribadinya jika terpilih menjadi presiden.
" Saya akan memutus hubungan....saya takkan peduli lagi," kata Trump dalam salah satu sesi debat. " Anak-anak saya yang akan menjalankan, saya tak mau ekspansi besar-besaran."
Setahun yang lalu, Trump juga berjanji akan menolak gaji presiden yang diterimanya.
Bahkan dia menegaskan, hal tu akan menjadi langkah nyata pertamanya jika terpilih sebagai presiden.
" Saya takkan mengambil gaji, OK?" janjinya. " Itu bukan masalah besar buat saya."
Dalam dokumen persyaratan yang diserahkan pada Federel Election Commision, Trump melaporkan pendapatannya pada 2015 mencapai US$ 577 juta. Melihat pundi hartanya itu, memang sangat mungkin Trump tak mau mengambil jatah gajinya.
Menurut data investigasi Forbes yang dirilis September lalu, kekayaan Trump ditaksir mencapai US$ 3,7 miliar, turun US$ 800 juta dari posisi setahun yang lalu.(ck3)
Penulis | : | Bhimo |
Kategori | : | Internasional |