Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah melakukan evaluasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2020. Hasilnya, progres APBD Riau 2020 masih tergolong rendah mengingat sisa tahun anggaran tahun 2020 hanya tinggal satu bulan lebih.
Kepala Biro Pembangunan Setdaprov Riau, Aryadi saat dikonfirmasi hasil evaluasi APBD Riau yang dipimpin Sekdaprov Riau Yan Prana mengatakan,
realisasi APBD sampai akhir Oktober 2020 untuk keuangan Rp4,2 triliun lebih atau 50,18 persen dari total anggaran sebesar Rp8,7 triliun.
"Realisasi tersebut berdasarkan Surat Perintah Pemcairan Dana (SP2D). Sedangkan realisasi Surat Pertanggungjawaban (SPj) sebesar Rp4,1 triliun. Sehingga deviasi antara SP2D dengan SPj keuangan sebesar Rp64,9 miliar," terang Aryadi, Selasa (17/11/2020).
Sementara untuk realisasi fisik, lanjut Aryadi, rata-rata Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Riau mencapai 69,77 persen. Sedangkan secara keseluruhan realisasi fisik sebesar 57,24 persen.
Rendahnya serapan APBD Riau 2020, kata Aryadi, Sekda Riau meminta seluruh kepala OPD untuk memaksimalkan serapan kegiatan sesuai target di masing-masing OPD.
"Target OPD itu sampai akhir tahun bisa mencapai 90 persen. Nanti kita jadwalkan lagi rapat evaluasi di awal Desember, kita akan lihat sejauh mana perkembangan," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |