Misfaruddin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-November 2020 impor non migas Riau terutama berasal dari Tiongkok mencapai angka terbesar yaitu US$ 187,82 juta (16,98 persen).
Hal ini menjadikan Tiongkok sebagai negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Provinsi Riau.
Kepala BPS Riau Misfaruddin Sabtu (9/1/2021) mengatakan negara selanjutnya yang menjadi negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Provinsi Riau adalah Kanada US$ 149,29 juta (13,50 persen), Malaysia US$ 99,61 juta (9,01 persen), dan Singapura US$ 72,61 juta (6,56 persen).
"Adapun kontribusi keempatnya mencapai 46,05 persen terhadap keseluruhan impor non migas," ujar Misfaruddin, Sabtu (9/1/2021).
Ia mengatakan dari 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau pada bulan November 2020, sebanyak 6 negara mengalami kenaikan, dan 4 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan impor terbesar terjadi dari Negara Malaysia US$ 3,18 juta, Jerman US$ 2,45 juta, dan Finlandia US$ 2,33 juta.
Sedangkan penurunan impor terbesar terjadi dari Negara Thailand US$ 3,38 juta, Kanada US$ 2,77 juta, dan Swedia sebesar US$ 1,75 juta," Cakapnya.
Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama periode Januari-November 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019, turun sebesar 2,73 persen.
Sebagai informasi adapun 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau adalah Kanada, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, Jerman, Saudi Arabia dan Amerika Serikat.