Jakarta (CAKAPLAH) - Pasca sorotan media asing yang memberitakan kebisingan suara azan di Jakarta, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan persepsi tersebut muncul di luar negeri, terutama di negara-negara yang mayoritas non muslim.
"Ya orang luar negeri mungkin bisa berpersepsi seperti itu, tapi belum tentu di dalam negeri. Ya kita lihat saja nanti," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima CAKAPLAH.COM, Selasa (19/10/2021).
Dia menerangkan, azan adalah panggilan ibadah yang dilakukan umat Islam setiap lima kali dalam sehari. Dia pun meminta semua pihak untuk saling menghormati ajaran semua agama termasuk Islam.
Meski demikian, Muhaimin mendukung agar pihak berwenang dapat mengatur ulang dan mempertegas aturan mengenai lantunan azan di Indonesia seperti yang dilakukan oleh banyak negara mayoritas muslim di dunia.
"Seharusnya ya diatur (lagi), diatur itu begini tidak bareng-bareng, gantian misalnya. Sekarang ini kan kalau bareng-bareng (azan) di detik yang sama nggak bisa didengerin memang mau dijawab yang mana. Jadi setiap masjid selisih satu menit gitu," harapnya.
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, mengungkapkan sebelumnya Pemerintah sudah mencoba mengakomodir penggunaan pengeras suara di masjid melalui Instruksi Dirjen Bimas Islam tahun 1978. Namun Gus Muhaimin menilai sosialisasi instruksi ini belum optimal sehingga masih banyak pengurus masjid dan musala yang belum mengetahuinya.
"Coba dioptimalkan lagi sosialisasi aturannya. Saya kira munculnya persepsi yang diberitakan media asing itu ya karena masih banyak masjid dan mushalla yang belum paham aturan penggunaan pengeras suara," tuturnya.
Dalam instruksi itu dinyatakan bahwa pengeras suara luar digunakan untuk azan sebagai penanda waktu salat. Sedangkan pengeras suara dalam digunakan untuk doa dengan syarat tidak meninggikan suara.
Baik pengeras suara di luar maupun di dalam masjid, intruksi Dirjen Bimas Islam itu menekankan kualitas suara yang merdu dan fasih serta tidak meninggikan suara bagi setiap orang yang melantunkan.**
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Nasional |