M Adil.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris mengatakan, sikap Bupati Meranti M Adil yang baru 11 bulan menjabat, sudah mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur Riau, ditambah pengunduran diri dari jabatan Ketua DPC PKB Meranti, akan merugikan dirinya sendiri dan membuat buruk track recordnya.
"Harusnya dia membuat prestasi dulu, setelah track record baiknya udah tahu orang, kalau mau maju itu akan menyusul. Dia harusnya harusnya membangun kesolidan di PKB. Tapi kalau gini, dia buat konflik, itu rugi dia sendiri. Akan menyebabkan track recordnya buruk," kata Aidil kepada CAKAPLAH.com, Kamis (3/2/2022).
Katanya, dengan Adil yang baru di PKB, harusnya Ia bisa membangun kekuatan, mengupgrade komposisi kepengurusan. Dengan Adil yang meninggalkan PKB ini, menurutnya akan merugikan Adil.
"Dia akan rugi. Harusnya PKB jadi modal politik bagi dia. Ketika dia nanti bergabung ke partai lain, orang sudah bisa mengukur bahwa Adil ini seperti ini orangnya. Rugi dia kan," kata Aidil.
Aidil mengulas, ditambah baru - baru ini kebijakan Adil yang merumahkan honorer di Kabupaten Kepulauan Meranti, kata Aidil akan membuat catatan hitam bagi track recordnya.
Kemudian, dengan Adil yang membawa isu primordial yang menonjolkan sisi Jawa di Bumi Melayu Lancang Kuning, menurutnya akan sulit untuk diterima masyarakat jika hendak maju pada Pilgubri.
"Orang sudah tidak main lagi dengan isu primordial, tidak sexy lagi, karena ngarahnya hanya SARA, hanya ingin memunculkan persoalan baru bagi dia," cakapnya.
Sebelumnya, Sekretaris DPW PKB Provinsi Riau, Ade Agus Hartanto mengatakan, bahwa pihaknya melihat keinginan M Adil yang merupakan kader PKB dan Bupati Kepulauan Meranti untuk maju pada Pilgubri 2024 merupakan pilihan yang terburu - buru.
"Rasanya terlalu terburu-buru dan terkesan ambisius," kata Ade Agus.
Seharusnya, kata Ade, M Adil harus memperlihatkan terlebih dahulu apa yang sudah dikerjakannya terhadap masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti, baru berbicara Riau.
"Seharusnya saudara memperlihatkan dulu apa yang sudah saudara lakukan untuk Kabupaten Meranti, dan hasil yang bisa ditawarkan dengan kabupaten lainnya. Saya rasa itu lebih menarik daripada mempertontonkan ambisi kita untuk memimpin Riau ini tanpa prestasi apapun," kata Ade.
"Garis PKB demikian, tagline kita melayani rakyat, ketika rakyat menginginkan kita tampil, baru kita tampil, bukan kita yang nenyorongka diri, istilah pepatah hidung pesek pipi disorong-disorong," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Politik, Riau, Kabupaten Kepulauan Meranti |