Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan evaluasi kegiatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2022 di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah setempat.
Hasilnya, realisasi kegiatan tahun anggaran 2022 masih tergolong rendah. Dimana untuk realisasi fisik baru mencapai 33 persen dan keuangan 30 persen.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto usai pimpin rapat evaluasi dan percepatan kegiatan APBD Riau 2022, Selasa (21/6/2022) di Ruang Auditorium Lantai 8 Gedung Menara Lancang Kuning, Kantor Gubernur Riau.
"Realisasi fisik 33 persen dari target kita 60 persen, dan keuangan lebih kurang 30 persen. Tapi tadi kita sudah sepakat, realisasi pada Juli nanti ada kenaikan sampai 60 persen," kata SF Hariyanto kepada CAKAPLAH.com.
SF Hariyanto mengatakan, rendahnya realisasi APBD Riau 2022 disebabkan adanya keterlambatan penandatanganan kontrak.
"Artinya bulan Juni ini semua kegiatan harus teken kontrak," cetus mantan Inspektur VI Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR ini.
Apakah rendahnya realisasi APBD Riau ini bagian dari evaluasi kinerja OPD, SF Hariyanto mengatakan, progres rendahnya ini persoalan bukan hanya di OPD. Sehingga tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada OPD.
"Permasalahannya bukan di OPD saja, tapi ada persoalan keterlambatan melakukan review oleh Inspektorat, ada juga keterlambatan proses lelang," terangnya.
"Tapi kalau nanti sudah teken kontrak semua, sudah pembayaran uang muka kegiatan, dan tidak ada kejelasan. Maka itu tanggung jawab OPD. Karena harapan pak Gubernur nanti pada bulan Juli sudah naik 60 persen," tukasnya.***
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |