Ketua Komisi V DPRD Riau Robin Hutagalung
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau menjanjikan membuka sekolah baru untuk minimalisir anak-anak putus sekolah. Namun, rencana itu sampai kini belum terealisasi. Sekolah baru yang direncanakan itu, yakni SMA Negeri 17, 18 dan 19.
Ketua Komisi V DPRD Riau Robin Hutagalung mengatakan, saat itu Disdik menyampaikan ke Komisi V, akan melaksanakan atau membuka masing-masing tiga kelas dulu. Beroperasional dulu dengan meminjam gedung.
"Tentu apa yang dilakukan pak Job (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau M Job Kurniawan, red) ini kita dukung penuh. Tapi ternyata sampai sekarang belum terealisasi. Tentu apa yang menyebabkan belum terealisasi itu tentu pak Job yang bisa menjawab," kata Robin, Kamis (1/9/2022).
Artinya, kata dia, tiga sekolah itu tidak bisa lagi menerima peserta didik baru. Sebab, tidak ada lagi waktu untuk melakukan penerimaan peserta didik untuk mengurangi anak-anak yang putus sekolah.
"Iya kalau sampai sekarang belum buka, tentu tidak ada lagi waktu. Kemarin waktu rapat dengan Disdik yang dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan kita juga menanyakan progresnya. Sekdis tidak bisa menjawab, bahkan pesimis. Kalau saya artikan tidak bisalah dilaksanakan mereka," kata dia.
Ia menyebut, memaklumi kondisi itu. Sebab, mungkin ada kendala di dalam penganggaran. "Kita maklumi untuk mengurangi lonjakan ini, tapi di sisi lain banyak kendala yang dihadapinya. Termasuk soal anggaran yang belum tersedia," jelasnya.
Namun, kata dia, tahun depan Pemprov Riau harus fokus dengan persoalan PPDB ini. Ia meminta tahun depan tidak ada lagi penerimaan PPDB yang kurang, yang berpotensi ada penerimaan gelombang kedua.
"Itu kita kawal. Saya minta pak gubernur konsentrasi benar terhadap PPDB tahun depan. Artinya jangan lagi ada yang namanya pendaftaran ulang, yang memang sengaja dicadangkan begitu, ndak boleh. Jadi rombel (rombongan belajar, red) itu harus dipastikan. Misalnya, rombel hanya ada 10, yang diterima harus 360. Jangan ada 340, 320, karena ini penyebab masyarakat percaya ada gelombang kedua dan selanjutnya. Ini berbahaya, ini tidak boleh lagi," paparnya.
"Saya minta gubernur Riau pada tahun 2023 semua sekolah itu buat 12 rombel setiap sekolah. Kayak sekarang SMA Negeri 15, sekarang ada 7 rombel, di tahun 2023 harus dibangun 5 rombel baru, supaya 12," tambah Robin.***
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |