Ilustrasi/Net
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penyakit ngorok pada hewan ternak sudah menyebar di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau bersama pemerintah setempat melakukan upaya pencegahan agar virus tidak meluas.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Faralinda Sari, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan investigasi ke lokasi yang ditemukan ternak terpapar penyakit ngorok. Mereka sudah turun ke Kecamatan Rambah dan Bangun Purba, Kabupaten Rohul.
"Tim sudah ke lokasi untuk melakukan investigasi. Hasilnya didapat beberapa kesimpulan yang diduga menjadi penyebab penyebaran penyakit ngorok di Rohul," ujar Faralinda, Ahad (6/11/2022).
Berdasarkan pengakuan para peternak, lanjut Faralinda, mereka tidak ada memasukkan ternak baru dari daerah terpapar. Karena itu, pihaknya menduga penyebaran penyakit ngorok bisa akibat adanya pergerakan manusia dari daerah terpapar.
"Bisa saja virus tersebut dibawa oleh orang yang datang ke Rohul, seperti kendaraan mereka menginjak virus kemudian terbawa hingga ke Rohul. Karena daerah di Rohul yang terpapar itu merupakan daerah wisata, dan arus lalu lintas orangnya cukup tinggi," terangnya.
Sebelumnya diberitakan masyarakat yang ada di Kabupaten Rohul digegerkan dengan ditemukannya hewan ternak jenis kerbau yang mati mendadak. Ratusan kerbau tersebut mati diduga karena terserang penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica.
Hingga kini sudah ratusan kerbau peternak di Rohul yang terpapar penyakit ngorok. Dari ratusan yang terpapar, 88 ekor diantaranya dipotong paksa dan 26 ekor mati.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |