PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan kebijakan terkait pemberian vaksinasi dosis keempat atau Booster kedua bagi lansia berusia di atas 60 tahun.
Kebijakan itu tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 bagi kelompok lanjut usia.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Zainal Arifin kepada CAKAPLAH.com, Rabu (23/11/2022) di kantor Gubernur Riau.
"Sekarang sudah keluar surat edaran dari Kementerian Kesehatan, bahwa booster kedua yang selama ini hanya ditujukan untuk tenaga kesehatan, namun mulai kemarin tanggal 22 November 2022 vaksin booster kedua sudah diperbolehkan untuk lansia," katanya.
"Jadi bagi yang lansia boleh vaksin booster kedua. Kalau kemarin hanya booster pertama, sekarang sudah dibolehkan booster kedua khusus lansia," sambungnya.
Lebih lanjut Zainal mengatakan, booster kedua diperuntukkan untuk lansia karena rentan yang gampang jatuh sakit dan bergejala.
"Makanya diutamakan dulu booster kedua untuk lansia. Tapi tentu dengan jarak 6 bulan setelah booster pertama, dan ketentuan-ketentuan lainnya ada di layanan vaksinasi, seperti jenis vaksin itu sudah ditetapkan oleh petugas labor kita," terangnya.
Disamping itu, Zainal menyampaikan capaian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (Booster) di Provinsi Riau masih tergolong rendah hanya 33,10 persen.
"Capaian vaksin booster kita masih sangat rendah, hanya 33,10 persen. Untuk itu, kami harap kepada masyarakat untuk vaksin booster dalam upaya pencegahan dan penyebaran Covid-19," tutupnya.
Berikut ini regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua bagi lansia:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
– AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
– Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
– Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
– Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |