PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Riau periode 2022-2027 resmi dilantik, Ahad (26/2/2023). Pelantikan yang digelar di Hotel Pangeran Pekanbaru ini dipimpin langsung oleh Ketua YKI pusat Prof. Dr. dr. Aru W, Sudoyo,Sp.PD.,KHOM.,FINASIN.,FACP.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Masrul Kasmy, Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin dan tamu undangan.

Ketua YKI pusat Prof. Dr. dr. Aru W, Sudoyo,Sp.PD.,KHOM.,FINASIN.,FACP. menyampaikan dengan dilantiknya kepengurusan YKI Riau ini diharapkan mampu menurunkan angka kanker khususnya di Provinsi Riau.

"Kita tahu bahwa 70 persen dari pasien kanker yang datang itu sudah datang dalam stasiun yang lanjut," ujar dr Aru.

Untuk itu pihaknya mengharapkan kedepan dimana baik YKI maupun seluruh komponen masyarakat beserta pemerintah ikut bersama-sama kita mengedukasi masyarakat agar bisa melakukan cara hidup yang lebih baik juga deteksi dini.

"Deteksi dini ini masih menjadi masalah. Hal ini karena masih ada keengganan dari masyarakat untuk diperiksa dini juga  pengetahuan terkait hal ini juga masih kurang. Kalau itu bisa kita capai, maka angka kanker bisa turun, angka kematian turun dan tentunya banyak sekali menghemat uang dan mengurangi penderitaan baik bagi pasien maupun keluarganya," sebutnya.

Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy mengatakan dari data yang dihimpun, untuk Indonesia saat ini terdapat 100 penderita kanker baru pada setiap 1000 penduduk. 

"Oleh karena itu kita melihat bahwa kita melihat ada upaya untuk menanggulangi dan kita harus memiliki pengetahuan, informasi, sumberdaya sehingga setiap individu keluarga mempunyai kemampuan untuk mengusahakan pencegahan," ujar Masrul Kasmy.

Artinya bahwa pencegahan itu lebih baik daripada mengobati. Dan kalau sudah masa pengobatan, sekali berobat membutuhkan biasa yang cukup besar. 

"Penyakit kanker bisa mengenai semua umur pada laki-laki maupun perempuan dan bisa menyerang segala organ tubuh manusia. Untuk itu YKI punya peranan untuk mewujudkan masyarakat peduli kanker dan bisa bergerak untuk memberikan pelayanan," sebutnya.

"Saya ucapkan selamat kepada seluruh pengurus yang sudah dilantik. Kedepan kita bisa melakukan diskusi untuk kita melanjutkan upaya kita untuk memberikan layanan kepada masyarakat," imbuhnya.

Ketua YKI Cabang Riau Drs. H. Indrawarman M. MSc. MM mengatakan pihaknya merencanakan akan turun ke Kabupaten/Kota dan ke masyarakat juga ke kampus serta sekolah untuk memberikan edukasi soal kanker.

"Masyarakat kita juga di jalur pendidikan kita harus edukasi sehingga mereka benar-benar paham apa itu kanker, bagaimana menanggulangi. Karena kita khawatir selama ini pengetahuan masyarakat kita minim tentang kanker," ujar Indrawarman.

"Harapan kita tentu dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut nantinya masyarakat bisa terbantu sehingga masalah kanker di Riau bisa kita tekan," imbuhnya.

Dikatakan Indrawarman, pihaknya juga merencanakan untuk membuat rumah singgah kanker. Namun untuk program tersebut adalah program jangka panjang.

"Kita sedang menjajaki sekarang dengan komisi V DPRD Riau supaya mereka bisa membantu dari segi anggaran untuk menyiapkan rumah singgah. Kemarin mereka menyatakan sudah siap bahkan meminta kita menyusun anggarannya," ungkapnya.

Selain ke DPRD, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan rumah sakit awal Bros terkait hal ini. Namun semuanya masih dalam tahap penjajakan.

"Harapan kita semua tentu bisa secepatnya ya, mudah-mudahan tahun ini. Itu target kita," harapnya.

Usai pelantikan kegiatan langsung dilanjutkan dengan seminar awam waspadai kanker dengan deteksi dini. Ada Ada tiga narasumber yang menjadi pembicara yaitu Ketua YKI pusat Prof. Dr. dr. Aru W, Sudoyo,Sp.PD.,KHOM.,FINASIN.,FACP dengan tema tentang kanker antara fakta dan mitos. 

Narasumber kedua adalah dr Amru Sofian SpOG (K) Onk,FAFG dengan tema Deteksi dini dan pencegahan kanker mulut dan rahim.

Selanjutnya narasumber ketiga adalah dr Sinta C Maulanisa.SpB (K) Onk yang mengangkat tema deteksi dini kanker payudara.