Sabarudi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kota Pekanbaru saat ini marak akan perkembangan Lesbian Gay Bisexual and Transgender (LGBT), banyak pihak yang menilai perlu dibuat Perda terkait larangan LGBT.
Ketua DPRD Pekanbaru, Sabarudi mengaku turut prihatin dengan berkembangkan LGBT di Kota Bertuah, ia menyebutnya sebagai penyakit masyarakat.
Namun, menurut Sabarudi terkait Perda, tergantung analisis kajian yang mendalam.
"Kalau bicara perlu atau tidak perlu Perda larangan LGBT, itu tergantung analisis, karena setiap Perda ada naskah akademik, untuk menilai secara akademis. Namun memang kita lihat sekarang ini sudah jadi penyakit masyarakat, terbukti dengan adanya penangkapan kemarin," kata Sabarudi, Senin (5/6/2023).
Politisi PKS ini mengatakan, Pj Walikota juga sudah menyampaikan, untuk bersama antisipasi LGBT.
"Kita sebagai wakil masyarakat ingin penyakit ini tak berkembang. Ini perlu arahan dari orang tua, penguatan lingkungan. Pengusaha juga perlu terlibat, pemilik tempat hiburan, hotel, untuk antisipasi," cakapnya.
"Apakah Perlu Perda, ini perlu analisis, kita belum bisa katakan sekarang kita perlu analisis," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Prof Ilyas Husti angkat bicara terkait maraknya kasus LGBT di Riau khususnya Pekanbaru.
Prof Ilyas Husti meminta agar keberadaan LGBT ini segera ditindak tegas dan penegakan hukum yang jelas. Tujuannya agar ada efek jera bagi pelaku yang masih menjalankan aktivitas itu meskipun sudah ada larangan dari pemerintah dan agama.
"MUI sejak 2014 mengeluarkan fatwa yang sifatnya mengikat yang harus dijalankan pemerintah, saat itu kita meminta agar ada pidana bagi pelaku LGBT ini," kata Ilyas Husti.
Penegakan hukum apa yang harus dilakukan kata Ilyas Husti, sesuai dengan visi daerah baik itu di provinsi maupun kabupaten dan Kota.
"Harus dibuat jera mereka dengan penegakan hukum. Dasarnya melanggar fatwa agama. Kalau tidak ada penegakan hukum maka akan berkembang," cakapnya lagi.
Ilyas Husti mengatakan, orang-orang dengan LGBT ini, sebenarnya bisa dideteksi dari lingkungan masing-masing makanya harus kompak semua lapisan masyarakat.
"Semua harus bergerak, jangan dibiarkan peluang bergerak dan berkembang bagi mereka, kita takut dampak murka Tuhan yang tidak pilih-pilih, kita yang tidak tahu nanti bisa jadi terkena dampak murka Tuhan," cakap Ilyas Husti.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |