Pekanbaru (CAKAPLAH) - Usai hari raya Idulfitri biasanya Kota Pekanbaru akan diserbu pendatang dari berbagai daerah, khususnya pulau Sumatera. Mereka ingin mengadu nasib di Pekanbaru.
Namun demikian tidak semua dari mereka yang memiliki skill dan siap kerja. Tidak sedikit mereka datang tanpa keahlian.
Situasi ini terjadi hampir saban tahun. Bahkan beberapa di antaranya bertahan sampai sekarang di Kota Pekanbaru.
Hal inilah yang diwanti-wanti kalangan DPRD Pekanbaru. Ruslan Tarigan meminta agar Pemko Pekanbaru mengantisipasi kondisi ini. Sebab jika dibiarkan, Kota Pekanbaru akan penuh dengan pendatang, yang tidak jelas kerjanya.
"Kita harapkan Pemko melalui OPD terkait, lakukan pendataan secara valid. Libatkan pihak yang paling penting yakni, RT dan RW," pinta Ruslan Tarigan, Rabu (4/5/2022).
Biasanya, pendatang yang masuk ke Kota Pekanbaru, kebanyakan dibawa oleh keluarga yang mudik. Ada juga beberapa di antaranya datang sendiri, dengan tujuan mencari kerja.
Para pendatang seperti ini harus didata oleh RT dan RW. Hal ini untuk mengantisipasi bertambahnya angka pengangguran, dan juga angka gepeng di Kota Pekanbaru.
"Imbauan seperti ini sudah setiap tahun kita lakukan. Tapi minim action dari pihak terkait. Pada tahun ini, kita minta benar-benar dilakukan pendataan secara valid. Jangan asal-asalan atau pelepas tanya saja," katanya.
Politisi Senior PDI-P ini juga mengharapkan, agar Satpol PP Pekanbaru juga mengantisipasi adanya gepeng impor. Karena bisa dipastikan setiap tahun, jumlah gepeng bertambah di Kota Pekanbaru.
Bahkan hebatnya para gepeng ini terus berinovasi, dalam melancarkan aksinya, di lampu merah dan di tempat kuliner.
"Satpol PP harus patroli setiap hari. Begitu juga dengan Dinsos, jangan hanya bekerja satu dua kali saja. Tapi kontinyu dalam menertibkan gepeng di kota ini. Jangan sampai Kota Pekanbaru ini jadi sarang gepeng," harapnya.***
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | ADV |