PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kembali berupaya untuk menekan angka prevalensi stunting. Sejumlah pejabat tinggi dikerahkan untuk membantu memberikan asupan makanan bergizi.
Dalam penanganan prevalensi tengkes, Pemko Pekanbaru juga telah memberikan edukasi tentang pola asuh anak yang baik dan benar di setiap Puskesmas.
Pemberian bantuan asupan makanan bergizi dan program orang tua asuh juga terus digencarkan. Program ini sebagai upaya Pemko Pekanbaru dalam mendukung penurunan prevalensi stunting di ibu kota Provinsi Riau.
Program orang tua asuh ini melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pekanbaru dan juga perusahaan BUMN. Selain melibatkan Forkopimda, program tersebut juga melibatkan 115 pejabat di lingkungan pemerintah setempat.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Pekanbaru, Mardiansyah, mengaku pihaknya telah turun langsung memberikan bantuan di Kecamatan Sail, Kelurahan Cinta Raja.
Adapun bantuan yang diberikan yakni susu anak sebanyak 400 gram sebanyak 96 kotak, 120 kg beras, dan telur. Selain memberikan bantuan, pihaknya juga memberikan edukasi terkait prevalensi tengkes.
"Alhamdulillah, tadi kami telah memberikan paket bantuan di Kecamatan Sail, Kelurahan Cinta Raja. Bantuan yang diberikan yakni untuk kebutuhan sebulan, nantinya per 6 bulan dengan total susu anak 400 gram sebanyak 96 kotak, 120 kg beras, dan telur. Paket bantuan diserahkan langsung kepada warga yang membutuhkan. Kami hari ini menyerahkan untuk anak-anak Hasan dan Husein," ujar Mardiansyah, Senin (8/5/2023).
Dijelaskan dia, intervensi program bapak asuh stunting Pemkot Pekanbaru dilakukan selama 6 bulan. Jumlah bapak asuh yang terlibat sebanyak 115 orang. Harapannya program ini bisa berjalan maksimal menurunkan angka prevalensi kerdil.
"Melalui Program BAAS, kita akan pantau terus perkembangan perbulannya anak asuh kami, sesuai harapan Penjabat (Pj) Walikota ingin tahun 2023 ini tujuh Kecamatan di Pekanbaru zero stunting. Jadi ini merupakan langkah Pemkot Pekanbaru untuk menekan prevalensi kerdil, kita ingin tumbuh kembang anak dapat normal sebagaimana anak-anak lainnya," tandas Mardiansyah. (adv)
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | ADV |