
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Harga kebutuhan pokok terutama minyak goreng saat ini naik cukup signifikan. DPRD Pekanbaru meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar pasar murah.
"Kalau bisa kita minta Disperindag untuk membuat pasar murah. Memang harga minyak goreng sekarang mahal," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga, Kamis (02/11/2021).
Di satu sisi, meski harga minyak goreng naik, petani sawit diuntungkan lantaran harga sawit juga naik. Kondisi ini juga membuat perekonomian petani sawit meningkat.
"Tapi kan didorong harga sawit mahal. Dengan naiknya sawit, harga minyak goreng juga naik. Masyarakat yang punya sawit, kehidupan meningkat. Tapi masyarakat lainnya juga harus diperhatikan," kata Dapat.
"Kita koordinasikan lah, kita buat pasar murah untuk melayani masyarakat. Apalagi hajatan besar, Natal dan tahun baru," tambahnya.
Kenaikan minyak goreng ini menjadi persoalan di masyarakat sejak hampir sebulan terakhir. Seperti warga Kecamatan Rumbai Timur mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng. Keluhan itu disampaikan kepada Anggota DPRD Kota Pekanbaru Wan Agusti, saat agenda reses beberapa waktu lalu.
"Ada keluhan harga minyak goreng yang naik cukup signifikan berkisar Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu per liter. Ini membuat resah masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan para pedagang makanan," kata Wan Agusti.
Menurutnya, langkah strategis perlu dilakukan agar harga minyak goreng tidak melambung lebih tinggi lagi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) harus melakukan operasi pasar khusus minyak goreng di tengah-tengah masyarakat.
"Pemerintah Kota perlu mengambil langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga. Jangan dibiarkan berlarut kenaikan harga minyak goreng ini. Lakukan operasi pasar yang tepat sasaran," jelasnya.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | ADV |






















01
02
03
04
05




