PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman menghadiri Festival Reog dan Kuda Lumping Se-Kabupaten Bengkalis tahun 2017 di Desa Bantan Tengah, Kabupaten Bengkalis.

Gubri Arsyadjuliandi Rachman didampingi Bupati Bengkalis Amiril Mukminin, Bupati Rokan Hilir Suyatno, Plt Sekda Bengkalis, Ketua DPRD Bengkalis, Ketua Ikatan Keluarga Jawa Riau Yoyok, Ketua DPD IKJR Bengkalis Giyatno.

Bupati Bengkalis Amiril Mukminin dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten Bengkalis memiliki berbagai seni budaya dari berbagai suku, salah satunya seni masyarakat Jawa yaitu reog dan kuda lumping.

Berbicara tentang reog dan kuda lumping, sebut dia, banyak filosofi yang dapat dipetik tidak hanya bagi masyarakat keturunan Jawa, tetapi seluruh etnis, termasuk etnis Melayu. Karena reog mampu menyatukan komponen yang ada dan dapat saling bersilaturahmi.

"Kami menyambut baik dan memerikan apresiasi atas pelaksanaan Festival Reog dan Kuda Lumping Se-Kabupaten Bengkalis tahun 2017 di Desa Bantan Tengah Kabupaten Bengkalis," ungkapnya.

Sementara itu Gubri Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan, saat ini Riau sedang menuju menyelesaikan visi Riau 2020, salah satunya adalah tentang kebudayaan Melayu. "Memang kita sedang bersama-sama menjadikan kebudayaan Melayu menjadi payung bagi kebudayaan-kebudayaan yang hadir di Provinsi Riau ini. Ya termasuk reog dan kuda lumping ini," ungkapnya.

Menurutnya, tentu ini membuktikan bahwa di Provinsi Riau selain kebudayaan Melayu yang berkembang juga kebudayaan yang dibawa oleh masyarakat Riau ini yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia ini tetap hidup dan tetap bisa mengingatkan pada generasi berikutnya.

"Karena itu kami pemerintah provinsi Riau sangat mendorong untuk hidupnya dan berkembangnya, sekaligus mengingatkan kepada anak-anak kita, generasi berikutnya bagaimana pentingnya kita mengenal budaya. Mudah-mudahan ini menjadi semangat di dalam kita mengembangkan budaya yang ada di Provinsi Riau," harapnya.

Bagaimana event ini bisa dijadikan event wisata Provinsi Riau? Pria yang akrab disapa Andi Rachman ini mengatakan, walaupun cuma diadakan setahun dua tahun sekali dirinya minta kepada IKJR mengumpulkan data, mengunjungi orang-orang tua yang berasal dari Jawa. Setelah itu diseminarkan. Hal ini dilakukan guna mengetahui di daerah mana awal masuknya masyarakat Jawa ke Riau. "Nanti di situ dijadikan pusat untuk kegiatan budaya Jawa yang ada di Riau," ujar gubernur.

Kerena menurutnya, mengembangkan pariwisata berbasis kebudayaan itu salah satunya. Dimana nantinya Riau ini menjadi unik supaya tidak ada lagi reog atau kuda lumping di seberang sana, cukup reog dan kuda lumping di Riau, dan semangat ini harus dimunculkan.

"Jadi, sekali lagi kami mengucapkan selamat pada peserta festival dan mudah-mudahan ini menjadi semangat untuk memberikan nformasi kepada anak-anak kita dan generasi baru nantinya," tukasnya.