


PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebagai warga yang baik, menempati rumah baru, bertegur sapa, mengucapkan salam, dan bersilaturahim sesama warga, tentulah menjadi hal yang sangat penting. Kepentingan inilah yang kemudian dilakukan oleh Rumah Nonblok, sebagai warga baru yang menempati rumah di Jl. Abimanyu, No. 141 RT. 03, RW. 01, Kel. Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Barisan, Kota Pekanbaru.
Acara dibuka secara resmi oleh RT 03 (Dwi Rahayu Pritawati) didampingi Kepala LPM (Susilo), Ketua Mushallah Ar-rahman (Abdul Gofar) dan warga sekitar. Secara simbolik, setelah pembacaan doa oleh Ustad Midun.
Rumah Nonblok dibuka dengan sangat sederhana dan penuh suka cita. Gusmarian atau lebih akrab dipanggil Acong, selaku Ketua Yayasan Sirih Merah Sikukeluang, menyerahkan kunci kepada RT. Dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrohim", pintu dibuka secara resmi oleh RT, kemudian disambut dengan tepuk tangan penuh suka cita oleh warga dan tamu undangan.
Setelah pintu dibuka, pada ruangan depan, RT bersama warga disuguhkan penglihatan deretan buku tersusun dengan rapih, piringan hitam, barang-barang lama (vintage) terpajang di beberapa sudut perabotan yang terbuat dari barang-barang bekas (upcycle).
Ruangan ini, sebagai perpustakaan yang diberi nama Kotak Baca. Kemudian setelah puas melihat deretan buku dan membolak-balikkan beberapa buku, berpindah ke ruangan tengah. Ruangan ini, sebagai ruangan galeri yang bisa digunakan untuk berbagai pameran seni dan budaya kontemporer.
Bergeser ke ruangan tengah Rumah Nonblok, warga bisa melihat dan mengetahui barisan poster kolektif seni yang akan membangun ekosistem seni dan budaya kontemporer secara baik, bahagia, dan sehat, demi terjadinya keberlangsungan ekosistem seni itu sendiri.
Pameran ini, berupa informasi dan penjelasan profil kolektif yang bergabung. Adapun kolektif seni yang ikut membangun ekosistem seni dan budaya kontemporer, diantaranya adalah; Biro Visual Artistik, Wel.Di Studio, Kebun Penuh Gulma, Teater Lorong, Kotak Baca, Nonblokopi, Tangan Laras, dan Ruge Pruduction.
Dari sekian kolektif yang bergabung, maka dipilihlah kata "Kalibarasi" sebagai sebuah tajuk dalam pameran. Dasar pemikiran memilih Kalibrasi sebagai tajuk pameran adalah; Setiap kolektif seni dan budaya kontemporer, memiliki ketertarikan dan kecenderungan yang berbeda-beda.
Di ruangan tengah, pengunjung dapat melihat barisan poster kolektif yang tergabung di Rumah Nonblok. Menoleh sedikit di ruangan kamar depan, pengunjung akan melihat dan mendapatkan perihal tentang skema organisasi yang kemudian melahirkan Rumah Nonblok.
Pada bagian atas meja berwarna putih tertulis Yayasan Sirih Merah Sikukeluang. Sebelum menjadi organisasi yang memiliki legalitas (akta notaris), Sikukeluang masih berupa kolektif seni dan budaya yang akrab dengan sebutan Rumah Budaya Sikukeluang. Kemudian setelah menjadi Yayasan, Sikukeluang membentuk dua platform organisasi. Pertama adalah; Rimbangbaling yang fokus pada program Festival Rimbangbaling dan Dinas Kerimba.
Sedangkan platform kedua, yang diberi nama Rumah Nonblok, Laboratorium Ekosistem Seni dan Budaya Kontemporer, mengumpulkan sumber daya, berbagi, dan dikelola secara kolektif. Kedua platform yang ada, memiliki program besar, yakni, Riset, pengabdian, dan pelatihan. Keseluruhan kegiatan peresmian dan pameran, dikurasi oleh Anti Render.
Laboratorium sebagai media untuk melakukan kerja-kerja eksperimentasi, riset secara formal dan ilmiah umumnya dilakukan oleh ilmuwan. Meramu, mengaplikasikan daya upaya dan pengetahuan untuk tujuan dan masa tertentu.
Yayasan Sirih Merah Sikukeluang, Biro Visual Artistik, Kotak Baca, Studio Musik, Nonblokopi, Teater Lorong, Tangan Laras, Ruge Production, Kedai Nonblok, Kebun Penuh Gulma bersepakat berbagi ruang bersama, mendobrak batas-batas yang selama ini terasa kaku dan menjemukan, berusaha menjembatani kanal-kanal yang mungkin secara tidak sengaja terasa lebar.
Sebagai ruang publik yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, rumah nonblok ditantang untuk menjawab realitas yang ada di medan sosial, dalam praktik artistik yang diusung oleh kolektif dalam sebuah ekosistem, layaknya manusia, belajar dari alam yang juga dipengaruhi oleh ekosistem untuk keberlangsungannya.
Rumah nonblok tidak lagi menjadikan posisi sebagai sebuah ruang alternatif, tetapi berusaha menempatkan diri sebagai satu dari arus utama dalam kemajuan seni dan kebudayaan secara luas, pada praktik ekonomi berbasis komunitas untuk keberlangsungan kolektif, membuat Lokakarya berbayar, Penelitian, Festival, mengelola acara berbayar, desain grafis, artistik acara, art handling, editing video, peyewaan ruang, les privat musik, tempat diskusi, membuat toko, mengerjakan acara branding, membuat toko buku, kuliner dan toko buku. Bahkan belajar nongkrong adalah hal yang memang sudah pernah dilakukan dan akan terus dilaksanakan dalam hal ini sebagai sebuah praktik diskursus seni dan budaya kontemporer yang global, dalam kata lain Ade Darmawan dalam Pidato Kebudayaan DKJ 2022; Kolektif Seni adalah UMKM Palugada'.
Gagasan ekosistem rumah nonblok dalam jejaring kreatif "paluagada" yang berkelindan dengan sustainabilitas pada medan sosial merupakan bagian dari produksi seni dan budaya. Eksperimentasi kolektif dalam mengumpulkan sumber daya, berjejaring, mendefenisi ulang dalam perspektif kerja budaya kemudian membagikannya kembali dalam sebuah proses panjang beregenerasi tumbuh sebagai eksistensi kerja budaya yang tiada habisnya dan inklusif.
Pameran ini adalah bagian kecil dari penjelasan yang sebenarnya harus dirasakan, dicoba, di eksperimentasikan, melalui nongkrong, ikut serta, dukung, protes atau diskusi panjang yang tiada habisnya, sehingga keerrja bersama ini bermakna di ruang lingkup seni dan budaya yang sedang kita jalani bersama.
Merayakan kelahiran Rumah Nonblok, tidak hanya selesai secara serimonial dan pameran saja, warga dan para undangan merayakan kelahiran Rumah Nonblok denga suka cita dan riang gembira.
Panggung yang berbentuk kubus, dihiasi lampu berwarna merah, dan sound system yang cukup memadai. Panggung pun diisi oleh lantunan musik, teatrikal, dan tarian oleh kawan-kawan seniman Pekanbaru dan luar kota.
Perayaan kelahiran Rumah Nonblok, ditutup oleh penampilan Randai Kuantan dari Limuno.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Gaya Hidup |























01
02
03
04
05








