Pekanbaru (CAKAPLAH) - Usaha laundry di Pekanbaru saat ini semakin berkembang seiring dengan bertumbuhnya kota ini dan laju pertambahan penduduknya yang sangat pesat. Umumnya usaha tersebut merupakan usaha rumahan dan dalam skala usaha mikro.
Pekanbaru yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentunya sebagian besar warganya menginginkan sesuatunya bernuansa Islami, termasuk dalam jasa laundry yang mereka gunakan.
Namun, jasa laundry yang mereka gunakan umumnya masih bersifat konvensional yang bahkan tidak jarang melanggar atau tidak mengindahkan tuntunan Islam.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirasakan adanya kebutuhan akan upaya sosialisasi dan edukasi konsep laundry syariah pada usaha laundry yang ada.
Untuk itulah, Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Islam Riau (UIR) bekerjasama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Provinsi Riau melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusung tema Sosialisasi dan Edukasi Konsep Laundry Syariah Pada Usaha Laundry di Kelurahan Air Dingin dan Kelurahan Simpang Tiga Kota Pekanbaru.
"Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya pelaku usaha laundry tentang konsep laundry syariah. Ada sekira dua puluh usaha laundry yang dilibatkan menjadi peserta sosialisasi dan edukasi konsep laundry syariah oleh tim pengabdian kepada masyarakat," jelas Sekretaris IAEI Riau, Boy Syamsul Bahri.
Selanjutnya secara persuasif dan melibatkan mahasiswa, tim melakukan sosialisasi dengan mendatangi tempat usaha mereka dan meyakinkan mereka bahwa laundry syariah sebenarnya lebih pada menggabungkan serta meyakinkan pelanggan bahwa hasil cuciannya tersebut bersih serta suci dan diproses dengan menggunakan cara yang menurut ajaran Islam (syari).
"Syari di sini bukan hanya proses pencuciannya, tetapi juga sumber bahan dan sumber lain yang digunakan adalah halal," tambahnya lagi.
Berdasarkan kunjungan tim sosialisasi dan edukasi konsep laundry syariah ke usaha laundry yang ada dapat disimpulkan usaha laundry tersebut antusias mendapatkan sosialisasi dan edukasi konsep laundry syariah.
"Mereka dapat menerima konsep yang disampaikan dengan cara persuasif oleh tim. Indikasinya, sebagian usaha laundry berminat untuk meningkatkan brand image dengan mengkonversi usahanya menjadi usaha laundry syariah dengan mengikuti SOP laundry syariah," terang Boy.
Sedangkan sebagian usaha laundry walaupun belum berminat mengkonversi usahanya menjadi usaha laundry syariah, tetap berupaya akan meningkatkan kualitas jasa layanan seperti SOP laundry syariah.***
Penulis | : | Alzal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Gaya Hidup |
01
02
03
04
05
Indeks Berita