

OKY masih memandang langit-langit rumahnya. Tampak ada sedikit sarang laba-laba di sudut langit-lagit rumah berwarna putih itu. Beberapa hari ini dirinya memang sedikit sibuk mengurus konten Youtube yang sudah digeluti sejak tahun 2020 lalu. Ada beberapa pekerjaan yang harus segera diselesaikan dan tak bisa menunggu lama.
Bergegas dirinya mengambil sapu untuk membersihkan sarang laba-laba itu, meski tak banyak namun tak enak dilihat dan membuat kotor rumah idamannya itu. Dirinya tak ingin rumah yang dibangun dengan keringat dan air mata ini tak terurus. Sebisa mungkin dirinya berusaha untuk selalu mengurus rumah berwarna kuning yang menjadi favoritnya itu.
Pria bernama lengkap Oky Wibawa ini mengisahkan kembali bagaimana cerita perjalanan dirinya hingga akhirnya memiliki rumah yang tentunya menjadi impian semua orang. Tak terkecuali dirinya. Meski hidup sebatang kara di Kota Pekanbaru, pria yang baru saja genap berusia 29 tahun ini akhirnya membuktikan bahwa mimpi, tekad dan kerja keras menjadi kunci untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginan dan cita-cita.
"Sampai sekarang bahkan saya masih belum percaya jika sudah memiliki rumah. Sebuah tempat yang nyaman untuk ditinggali, sebuah tempat yang memang menjadi impian saya sejak dulu. Mimpi anak rantau yang sepertinya sangat sulit untuk diwujudkan," ujar Oky saat memulai cerita, Selasa (31/5/2022).
Dikatakan anak bungsu dari tujuh bersaudara ini, dirinya mulai "nekad" untuk membeli rumah berawal dari saat dirinya harus dipaksa pergi dari Mes (tempat tinggal untuk karyawan,red). Karena memang saat itu ada kebijakan baru yang tidak memperbolehkan karyawan untuk tinggal di kantor.
"Dari situlah saya semakin terpacu untuk membeli rumah. Daripada saya harus ngekos atau ngontrak yang sewaktu-waktu bisa saja diminta untuk pergi, mending saya cari rumah yang sesuai dengan keuangan saya. Dengan modal keinginan kuat itu, akhirnya saya mulai mencari-cari informasi soal perumahan murah yang sesuailah dengan tabungan," Cakapnya.
Meski saat itu tabungan tak seberapa, dirinya tetap menguatkan tekad untuk mencari informasi soal perumaham murah. Sempat ada keraguan dalam hatinya. "Siapa yang nggak minder. Tabungan nggak seberapa, mau cari rumah dimana, sedangkan harga rumah di Pekanbaru pasti tinggi. Apalagi saya bukan penduduk asli pekanbaru, apakah mungkin punya rumah disini pikiran itu terus berkecamuk dalam hati saya," ujarnya.
Dengan niat yang kuat, setelah mencari melalui berbagai sumber, baik melalui media sosial, info dari teman ataupun langsung keliling-keliling mencari info, akhirnya dirinya mendapatkan perumahan yang cocok dan sesuai yaitu Perumahan Achya Residence yang beralamat di Jalan Sigunggung, Pekanbaru.
"Selain saya suka dengan model rumahnya, perumahan ini juga ternyata bisa ikut program Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan sistim subsidi. KPR ini yaitu suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada nasabah perorangan untuk membeli atau memperbaiki rumah dengan skema tertentu. Untuk program KPR nya, saya mengajukan di Bank BTN Syariah," ucapnya.
Setelah itu dirinya mulai mengumpulkan berbagai persyaratan yang dibutuhkan. Dan dengan tabungan yang pas-pasan, akhirnya di tahun 2018 Oky resmi punya rumah. "Setelah saya ngekos, tinggal di mess selama 4 tahun lebih, akhirnya sekarang saya punya rumah. Walau tidak besar, namun ini sudah lebih dari cukup untuk saya. Harapannya juga, dengan memiliki rumah sebelum menikah ini, bisa menyenangkan hati calon istri saya nanti. Tak ada salahnya juga mewujudkan impian calon istri," ungkap Oky dengan senyum tipis.
Untuk proses akad kredit sangat mudah dan cepat. Sehingga impian dari pemilik akun Youtube HOBBY KULINER ini tercapai dengan memiliki rumah yang layak dan nyaman yang diberikan Bank BTN. "Setelah akad kredit, saya dan suami langsung pindah rumah. Karena, saya sangat memiliki keinginan rumah. Alhamdulillah, terwujud melalui Bank BTN ini," ungkapnya.
Disampaikan pria yang pernah mengenyam pendidikan di Kampus Lp3i Pekanbaru ini, program KPR membantu karyawan kontrak yang memimpikan mempunyai rumah. KPR menjadi opsi terbaik untuk bisa memperoleh tempat tinggal walau konsekuensinya terikat cicilan jangka panjang.
"Untuk rumah saya itu, uang muka atau DP nya Rp7.500.000. Itu sudah sampai terima kunci dan untuk cicilannya adalah Rp992.000 untuk setiap bulannya dengan jangka waktu kredit selama 15 tahun. Meski terikat dengan cicilan panjang, namun karena untuk bulanannya tidak terlalu tinggi, itu tidak terlalu menjadi masalah. Apalagi DP nya juga sangat ringan. Program KPR ini sangat membantu saya untuk mendapatkan rumah impian," terangnya.
"Program ini sangat membantu. Terimakasih juga untuk Presiden Jokowi atas program 1000 rumahnya, makasih juga untuk bank yang punya program ini. Terkhusus untuk Bank BTN Syariah yang menjadi tempat saya mencicil rumah," imbuhnya.
Kini dirinya terus fokus untuk mengembangkan Chanel Youtube miliknya tersebut. Karena sejak tahun 2022, chanel Youtube dengan pengikut 1.779 orang ini sudah tergabung Program Partner YouTube. Dengan program tersebut, setiap bulan dirinya kini sudah mendapat gaji dari Youtube.
"Namun tentu apa yang saya capai hari ini adalah berkat kerja keras dan perjuangan. Bahkan hingga kini saya terus aktif untuk ngurus konten youtube. Alhamdulillah Genre Youtube yang saya pilih yaitu Kuliner diminati oleh banyak orang. Alhasil Youtube dengan nama Chanel HOBBY KULINER ini sudah mulai disukailah oleh masyarakat," ungkapnya.
Rumah impian milik Oky Wibawa.
Tak berhenti sampai disini saja, semangat untuk terus berkarya dan menggapai mimpi-mimpi membuat Oky tak hanya fokus pada satu pekerjaan. Kini dirinya juga membuka usaha Advertising di rumah miliknya tersebut. "Selagi masih muda, semangat dan terus semangat. Jangan pantang menyerah. Maksimalkan potensi dan kerja keras, hasilnya kita serahkan kapada Allah SWT," sebutnya.
KPR Bank BTN Wujudkan Impian Kepemilikan Rumah
Semangat Oky Wibawa ini sejalan dengan program KPR Bank BTN yaitu mewujudkan mimpi masyarakat untuk memiliki rumah. KPR BTN dengan sistem subsidi bisa menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Program ini digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta disusun dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan. Skemanya terbuka baik untuk pembelian rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.
Untuk mewujudkan KPR BTN bersubsidi, BTN memiliki sejumlah kebijakan, antara lain uang muka ringan mulai 1%, suku bunga 5% tetap, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka Rp4 juta khusus rumah tapak, bebas premi asuransi dan PPN, serta jaringan kerja sama yang luas dengan developer di seluruh Indonesia.
Selain itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga terus berupaya mendorong penyaluran KPR dengan berbagai strategi. Bank ini melihat penyaluran KPR di kuartal I masih kuat. BTN berharap tren pertumbuhan di kuartal I tersebut akan tetap berlanjut ke kuartal II sehingga target kredit tahun ini sebesar 9%-10% dapat tercapai. Salah satu strateginya adalah dengan menawarkan promo bunga KPR.
Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, bunga promo dikenakan 3,72% fixed selama 1 tahun dalam menyambut ulang tahun BTN ke 72.
"Suku bunga khusus tersebut ditawarkan untuk akad kredit hingga 30 Juni 2022 untuk proyek perumahan developer tertentu," ungkap Haru.
Selain itu, BTN terus meningkatkan kerjasama dengan developer. Saat ini, bank spesialis KPR ini sudah bekerjasama dengan lebih dari 5.000 pengembangan dari berbagai segmen, mulai dari kecil dan lokal hingga tingkat nasional.
Haru mengatakan, BTN telah banyak bekerja sama dengan pengembang menengah dan kecil untuk ketersediaan rumah di berbagai daerah, yang nantinya akan terus didampingi oleh BTN hingga mencapai size yang lebih besar.
Kerjasama pembiayaan KPR banyak dilakukan BTN dengan terlebih dahulu membiayai kredit konstruksi pengembang itu sendiri. Sejauh ini, perseroan hanya membiayai sendiri kredit konstruksi satu proyek jika masih dalam batas maksimum pemberian kredit (BMPK).
"Namun, kerja sama pembiayaan dengan bank lain dimungkinkan jika kredit disalurkan dalam bentuk sindikasi terutama untuk size yang besar atau mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus." pungkas Haru.
KPR Favorit Masyarakat Indonesia untuk Beli Rumah
Survei Harga Properti Residensial yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia mengungkapkan bahwa masyarakat masih menjadikan kredit pemilikan rumah (KPR) sebagai pilihan utama untuk memiliki properti residensial pada kuartal I/2022.
Survei yang dilakukan kepada pengembang proyek perumahan di 18 kota mengungkapkan bahwa pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54 persen.
"Diikuti oleh tunai bertahap (21,79 persen) dan secara tunai (8,67 persen)," ujar Erwin Haryono, kepala departemen komunikasi BI, mengatakan dalam siaran pers yang dirilis pada tanggal 18 Mei 2022.
Adapun untuk pembangunan properti residensial, pada kuartal I/2022, konsumen lebih memilih pembiayaan nonperbankan, terindikasi dari sebesar 65,50 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi pengembang antara lain pinjaman perbankan dan pembayaran dari konsumen dengan proporsi masing-masing sebesar 20,41 persen dan 8,68 persen dari total modal. Berdasarkan komposisi dana internal, porsi terbesar berasal dari laba ditahan (48,21 persen) diikuti modal disetor (47,23 persen).
Pada 3 bulan pertama 2022 juga diketahui bahwa pertumbuhan total nilai KPR dan KPA secara tahunan tercatat meningkat sebesar 10,61 persen year on year/yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 9,76 persen yoy.
Sementara itu, penyaluran KPR dan KPA secara triwulanan terpantau tumbuh melandai yaitu sebesar 2,20 persen quartal to quartal/qtq, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal IV/2020 yang sebelumnya yang tumbuh 2,71 persen (qtq). Selanjutnya, pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada kaurtal I/2022 tercatat sebesar Rp5,08 triliun atau tumbuh 122,01 persen yoy, lebih tinggi dari 30,73 persen pada kuartal sebelumnya.
Kebijakan Makroprudential Bank Indonesia
Menyikapi berbagai persoalan tentang pembiayaan rumah, Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan makroprudensial diantaranya adalah pelonggaran Rasio Loan To Value (LTV) untuk Kredit Properti dan juga soal Rasio Financing to Value (FTV) untuk pembiayaan properti, dan uang muka untuk kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor.
Rasio Loan to Value atau Financing to Value (LTV/FTV) adalah rasio antara nilai kredit/pembiayaan yang diberikan oleh Bank Umum Konvensional maupun Syariah terhadap nilai agunan, berupa properti pada saat pemberian kredit/pembiayaan berdasarkan hasil penilaian terkini. Sedangkan Uang Muka Kredit/Pembiyaan Kendaraan Bermotor adalah pembayaran di muka sebesar persentase tertentu dari nilai harga kendaraan bermotor yang sumber dananya berasal dari debitur atau nasabah. ?
Dalam perkembangan terkini, salah satu risiko yang dihadapi di sistem keuangan adalah peningkatan harga aset properti. Salah satu tujuan dari kebijakan LTV/FTV adalah untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan memitigasi risiko sistemik yang berasal dari peningkatan harga properti.
Kebijakan LTV/FTV juga bertujuan sebagai instrumen makroprudensial untuk mendorong fungsi intermediasi perbankan yang seimbang dan berkualitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan. Instrumen kebijakan Makroprudensial ini bersifat countercyclical dan dapat disesuaikan dengan perubahan kondisi ekonomi dan keuangan. Ketentuan terkini mengenai Rasio LTV/FTV dapat diakses pada PBI No. 23/2/PBI/2021 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/8/PBI/2018 Tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor.
"Bank Indonesia (BI) menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM)," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Ia menjelaskan, beleid ini diterbitkan sebagai salah satu upaya BI meningkatkan inklusi ekonomi dan membuka akses keuangan, dan memperkuat peran UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional. Erwin mengatakan, PBI ini diterbitkan bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah, segera berlaku efektif pada 31 Agustus 2021.
"Kebijakan ini memberi opsi yang lebih luas bagi perbankan untuk berpartisipasi dalam pembiayaan UMKM, perorangan berpenghasilan rendah (PBR), dan pembiayaan bersifat inklusif lainnya," ujar Erwin dalam keterangan resminya.
Adapun, substansi pengaturan dalam PBI ini antara lain meliputi. Pertama, penjelasan mengenai RPIM oleh bank beserta cakupannya.
Kedua, kewajiban pemenuhan RPIM yang dilakukan secara bertahap yaitu paling sedikit sebesar 20% pada 2022, 25% pada 2023, dan 30% pada 2024.
Ketiga, tata cara perhitungan RPIM. Keempat, pelaporan, publikasi, pengawasan, evaluasi, dan bantuan teknis. Kelima, penghargaan dan sanksi.
Dengan berlakunya PBI ini, maka PBI Nomor 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali Azumar |
Kategori | : | Gaya Hidup |























01
02
03
04
05


