PEKANBARU (CAKAPLAH) - Universitas Islam Riau (UIR) mewisuda sebanyak 1.747 lulusan, pada Kamis (16/2/2023). Salahsatu wisudawan yang dilantik diantaranya adalah Sutawijaya, Ketua Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Riau. Pria yang akrab disapa Suta ini, mengusung penelitian tesis pengembangan pariwisata di tepian sungai.
Ditanya alasan mengapa tertarik mengambil judul tersebut, Suta menyebutkan, daerah Provinsi Riau pada umumnya dilalui oleh sungai yang sedari dulu menjadi penghidupan utama bagi masyarakat.
Tapi, mirisnya seiring dengan perkembangan zaman. Sungai tidak lagi menjadi sumber kehidupan, tetapi berubah menjadi tempat “mudah” dalam membuang sampah rumah tangga bahkan dari sektor industri. Dari latar belakang inilah, Ketua Genpi Riau tergugah ingin mengembalikan 'ruh' sungai kembali ke fungsinya.
"Bisa kita lihat, sebagai contoh daerah pemukiman Kampung Bandar, yang menjadi kawasan awal mula Kota Pekanbaru, yaitu kawasan Senapelan. Saat ini banyak sampah dan juga tumbuhan yang terbawa oleh arus sungai lalu mengendap di tepian sungai. Padahal bila dimanfaatkan kawasan ini bisa menjadi salah satu tujuan rekreasi masyarakat Kota Pekanbaru, untuk sekedar melepas penatnya hiruk pikuk seharian," ungkap Suta, Ahad (19/2/2023).
Beberapa tahun sebelumnya, Kawasan Kampung Bandar pernah diperindah oleh inisiatif beberapa komunitas yang dikomandoi Pekanbaru Heritage Walk, berbagai mural menarik dipajang di dinding rumah masyarakat dan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dan melihat langsung karya-karya penggiat seni visual. Hal ini turut berdampak positif bagi masyarakat sekitar yang menjajakan pilihan makanan khas Melayu yang dimasak langsung oleh ibu-ibu setempat.
Wisatawan yang datang langsung mendapat berbagai rekreasi dan edukasi, mulai dari kuliner, edukasi sejarah kota senapelan hingga pengenalan Bahasa Pokan yang dapat didengan langsung dari masyarakat sekitar.
Selain tujuan rekreasi, kawasan Kampung Bandar juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dalam mengenal asal muasal Kota Pekanbaru.
"Tak banyak dari anak-anak kita sekarang mengetahui betul bagaimana Kota Pekanbaru bisa tumbuh pesat sampai sekarang. Apa itu kawasan Senapelan, atau sejauh mana kita tahu apa itu Bahasa Pokan, ini harus dihidupkan dan dilestarikan kembali, agar ke depan budaya kita tetap terjaga," ujar Sutawijaya.
Saat ini kawasan tepian sungai di sekitar pasar bawah sudah tertata dengan baik, mulai dari pelataran Rumah Tuan Kadi, Terminal Bom Lama, taman bawah jembatan Leighton serta dilengkapi dengan berbagai macam pilihan kuliner. Tapi, perlu menjadi perhatian lebih lagi pada kawasan Kampung Bandar dan Tugu Titik Nol Kota Pekanbaru yang syarat akan nilai budaya dan sejarah.
"GENPI Riau, siap berkolaborasi dengan berbagai unsur dalam pengembangan pariwisata Provinsi Riau, kita bergerak bersama dan mengedukasi masyarakat agar berkunjung ke beragam destinasi wisata yang ada melalui berbagai platform media sosial, terlebih lagi posisi Riau sangat strategis, di tengah Pulau Sumatera dan dekat dengan berbagai negara. Kita sambut dan manfaatkan ini. Serta semoga buah pikir penelitian ini dapat menyumbang pengembangan wisata tepi sungai tak hanya di Kota Pekanbaru, tetapi juga Provinsi Riau," tutup Sutawijaya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |