


Pekanbaru (CAKAPLAH) - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau menyerahkan santunan sebesar Rp500 juta kepada seribu kaum dhuafa di Kota Pekanbaru, Sabtu (8/4/2023) sore.
Penyerahan bantuan yang dipusatkan di halaman parkir kampus Umri jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, itu dihadiri langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar, rektor Umri Dr Saidul Amin MA, Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr Hendri Sayuti, Ketua BPH Umri Prof Nazir MA, dan Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah Dr Tafsir sekaligus menyampaikan tausiyahnya.
Pada kesempatan yang sama Umri juga menerima zakat sebesar Rp100 juta dari pengusaha Pekanbaru, Haji Lawanis untuk disalurkan kepada masyarakat tidak mampu.
Rektor Umri Dr Saidul Amin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Baznas Provinsi Riau dan para donatur yang ikut menyukseskan acara berbagi tersebut.
"Hari ini kita Universitas Muhammadiyah Riau bersama Baznas menyantu seribu dhuafa di Pekanbaru. Sesungguhnya ada 1.500 dhuafa yang kita santuni selama bulan Ramadan kali ini. Ini sebagai bentuk rasa kepedulian kita kepada sesama," kata Rektor.
Ia berharap semoga doa-doa orang tidak mampu tersebut Umri akan semakin baik di masa yang akan datang.
Sementara itu Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengapresiasi acara berbagi santunan untuk seribu kaum dhuafa yang digelar Umri bersama Baznas tersebut,
Ia menuturkan saat ini masih banyak kaum dhuafa yang membutuhkan uluran tangan dari mereka yang berkecukupan.
Salah satunya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Untuk itu Gubri mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menunaikan zakat. Ia juga mengimbau agar setiap Kepala Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dapat menggaungkan hal ini.
“Alhamdulillah saat ini sudah jalan (Zakat), namun masih ada Kabupten/kota yang jalannya kurang cepat. Ini perlu mendapat dukungan dari Kepala Daerah. Kami berharap semua Kepala Daerah di bulan suci Ramadan ini dapat menggerakkan zakat,” ujar Syamsuar.
Menurutnya dengan semakin banyak masyarakat yang menunaikan kewajibannya untuk berzakat, maka akan semakin banyak pula kaum dhuafa yang bisa terbantu.
“Apabila meningkat zakatnya, setidak - tidaknya yang terbantu adalah kaum dhuafa,” katanya.
Selain itu dilaporkan Syamsuar, pihaknya saat ini tengah gencar untuk menggerakakan program wakaf. “Lebih fokus kita ke wakaf produktif, bisa wakaf uang atau wakaf yang memiliki nilai ekonomi,” ujarnya.***
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |























01
02
03
04
05








