

PEKANBARU (CAKAPLAH) - Mimpi bisa kuliah di luar negeri menjadi cita-cita banyak mahasiswa di Indonesia, terlebih jika kuliah di negeri seberang tanpa merogoh kocek pribadi alias beasiswa. Salah satu yang beruntung tersebut adalah Eka Utami Putri.
Yang menjadi istimewa adalah peraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) itu bukan berasal dari keluarga berada apalagi keluarga pejabat.
Eka Utami merupakan alumni S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru. Ia mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan S2 di University College London (UCL) Inggris jurusan jurusan Applied Linguistic.
Eka menceritakan bagaimana perjuangannya mendapatkan beasiswa LPDP. Dimulai pada tahun 2019 mencoba peruntungan agar bisa kuliah di luar negeri melalui LPDP namun sayang saat itu ia belum beruntung. Lalu pada tahun 2022 setelah melakukan persiapan ia kembali mencoba mengikuti seleksi beasiswa dari pemerintah.
"Alhamdulillah di tahun 2022 lulus hingga seleksi akhir, kemarin ketika menunggu mendapatkan LoA dari UCL saya juga mendapatkan LoA dari University of New South Walesdi Australia/ diterima di Australia," ucap dara kelahiran 1994 ini.
Sebagai informasi dikutip dari situs LPDP, LoA adalah surat pernyataan bahwa telah diterima di sebuah Perguruan Tinggi tanpa syarat. Artinya, kandidat hanya tinggal melakukan registrasi ulang saja. Informasi yang tercantum dalam unconditional LoA antara lain; program studi; durasi studi; awal perkuliahan (intake); dan informasi mengenai langkah berikutnya untuk memulai perkuliahan, seperti registrasi ulang, pembayaran, dll.
Alumni SMPN 14 Pekanbaru itu menceritakan usai tamat S1 ia banyak beraktifitas mengajar bahasa Inggris TOEFL/IELTS. Eka saat ini memiliki aktifitas mengajar IELTS/TOEFL via zoom.
Eka mengkisahkan keberhasilan meraih beasiswa LPDP dan kuliah di London diawali saat di bangku kuliah S1 Unilak, saat itu banyak dosennya yang menempuh pendidikan di Malaysia, cerita-cerita dosen itu selalu diingat saat kuliah hingga tamat hingga dirinya terinspirasi.
"Sejujurnya, saya terinspirasi dari dosen-dosen FKIP yang melanjutkan S2 nya ke Malaysia. Di tahun 2019, pilihan kampus saya Universitas Malaya, dimana beberapa dosen Bahasa Inggris pernah melanjutkan S2 nya ke Malaysia, tapi sayangnya belum jalannya untuk S2 di tahun 2019. Di tahun 2022, akhirnya saya memilih UCL (University College London) sebagai pilihan pertama dan Alhamdulillah, diterima di LPDP," ucap alumni SMPN 14 Pekanbaru itu.
Diceritakan kenapa memilih UCL, alasan paling mendasar adalah karena University College London merupakan kampus nomor satu untuk Education berdasarkan QS World Ranking selama 10 tahun berturut-turut.
"Ini adalah alasan utama saya kenapa saya langsung mengincar UCL bukan Harvard atau Oxford atau top 5 campus yang lain. Karena basic S1 saya yang merupakan Pendidikan Bahasa Inggris, saya tentu saja ingin melanjutkan S2 ke kampus yang jurusan pendidikannya bagus. UCL sendiri sejauh ini belum pernah turun dari top 10 QS World Ranking secara keseluruhan. Modul-modul yang ditawarkan UCL juga sangat straight to the point dan mampu meningkatkan pemahaman saya mengenai pengajaran," ucapnya.
Ia yakin dan percaya seluruh dosen-dosen saat saya di FKIP dulu akan selalu mendukung mahasiswanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. "Selama saya berkuliah di FKIP, seluruh dosen saya selalu mendukung saya untuk berprogress ke arah yang lebih baik. Mereka juga selalu memberikan saya motivasi untuk mencapai yang terbaik bagi saya di kehidupan saya sendiri. Bahkan dari 2019 hingga 2022 mereka selalu membantu untuk memberikan recommendation Letter yang sangat esensial untuk keperluan LPDP maupun keperluan pendaftaran kampus," ucap Eka yang merupakan anak dari seoarang ayah yang bekerja sebagai penjaga mesjid Abidin Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru.
Ia ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, Kementerian Keuangan yang menaungi LPDP karena program ini memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia seperti dirinya hingga dapat mewujudkan mimpi untuk kuliah di luar negeri.
Selain itu Eka juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kampus Unilak dan dosen pembimbingnya yang selalu menceritakan tentang pengalaman kuliah di luar negeri dan itu terus membekas dan menjadi motivasinya.
"Saat ini ibu saya tidak bekerja, sementara ayah penjaga masjid Abidin Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Pekanbaru, mudah-mudahan dengan doa orang tua, saya dapat cepat menyelesaikan studi," harap Eka yang akan berangkat Inggris pada tanggal 23 September 2023.
Selain Eka, alumni Unilak yang juga meraih beasiswa luar negeri adalah Tatum Derin yang berhasil meraih beasiswa LPDP di kampus Cambridge University Inggris untuk jenjang pendidikan S2 untuk program MPhil in Education.
Penulis | : | Jef Syahrul |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |






















01
02
03
04
05




