PEKANBARU (CAKAPLAH) – Tahun ajaran baru Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menerima sebanyak 2.953 orang mahasiswa baru. Mereka mulai mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Masa Ta'aruf 2023. Dari hampir 3 ribu mahasiswa baru tersebut, terdapat sebanyak sekitar 180 orang mahasiswa non-muslim.
Rektor Umri Dr Saidul Amin mengatakan saat ini total mahasiwa Umri ada sebanyak 10.400 orang. Dari keseluruhannya mahasiswa yang non-muslim mencapai 660 orang. "Umri terbuka untuk siapa saja, tidak hanya yang beragama Islam tetapi juga untuk yang beragama lain. Kita tetap berupaya Muhammadiyah adalah dari umat untuk semesta dan menampilkan sosok rahmatan lilalamin," kata Saidul Amin.
Banyaknya mahasiswa non-muslim yang kuliah di kampus tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Ia menyambut hangat para mahasiswa tersebut dan mengaku bangga dengan Umri yang merepresentasikan kampus Muhammadiyah yang inklusif.
Haedar mengatakan kampus Muhammadiyah terbuka bagi siapapun tanpa melihat latar belakang agama, suku, ras dan golongan. Oleh sebab itu ia berpesan kepada mahasiswa non -muslim untuk menyatu dengan mahasiswa lainnya.
“Kepada anak-anakku sekalian yang tadi disebut sebagai saudara-saudara kita non muslim dan saya berharap kalian melebur dan menyatu mahasiswa Muhammadiyah Riau maupun mahasiswa Muhammadiyah di seluruh tanah air,” pesan Haedar.
Ia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa bahwa mereka adalah satu keluarga, berbeda agama namun tetap integral dalam satu wadah negara dan bangsa Indonesia. Dia menegaskan bahwa tidak boleh ada diskriminasi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ’Aisyiyah.
“Maka untuk ananda sekalian jadilah mahasiswa yang bisa hidup beragam, hidup dalam keragaman, tetapi bersaudara dalam keberagaman itu,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut Ketua Umum PP Muhammadiyah mengatakan selain besar secara kualitas, Muhammadiyah besar secara kuantitas. Kebesaran Muhammadiyah sebagai ormas Islam bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Bahkan cakupan sebaran Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dimiliki oleh Persyarikatan Muhammadiyah bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Misalnya seperti Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Muhammadiyah Australian College (MAC), TK ABA di Mesir dan Malaysia, serta sekolah untuk Rakyat Palestina di Lebanon.
“Di australia kita bahkan punya Muhammadiyah Australian College lembaga pendidikan yang dibangun diatas lahan 14 hektar milik Muhammadiyah dan dibeli Muhammadiyah. Ini menunjukkan bahwa kalian berada di dalam organisasi Islam selain besar secara kualitas tetapi juga menunjukkan islam yang modern, islam yang berkemajuan,” ungkap Haedar.
Selain menghadirkan Haedar Nashir, Umri juga menghadirkan Menteri Kooordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Prof Dr H Muhadjir Effendy MAP yang akan menyampaikan ceramah dengan tema “Pengembangan Karakter Mahasiswa PTMA”.
Akan ada juga ceramah dari Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, dengan tema “Perguruan Tinggi di era Revolusi Industri 4.0 dan society 5.0, ceramah Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Dr. Hendri Sayuti M.Ag., dan Ketua Badan Pembina Harian – Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Nazir, MA.; “Adab Mahasiswa Muhammadiyah dalam Spritual dan Intelektual”
Nanti juga akan menghadirkan Komandan Komando Resort Militer 031 Wirabima – Bapak Bigjen. (TNI) Dany Rakca, SAP., M.Han.; “Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara”.***
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |