BENGKALIS (CAKAPLAH) - Platform media sosial telah menjadi media arus utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang Pemilu serentak 2024. Disatu sisi hal ini memberikan dampak positif sebagai media pendidikan politik bagi masyarakat, namun di sisi lain muncul ancaman disinformasi tentang Pemilu yang menguat.
Demikian disampaikan oleh Al Sukri, dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Riau di Desa Lubuk Muda, Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis yang bertajuk Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Pendidikan Politik Menyongsong Pemilu 2024.
Menurut Al Sukri, saat ini posisi media sosial mengalahkan media konvensional sebagai sumber informasi, termasuk informasi tentang Pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada Februari 2024 mendatang. Hal ini disebabkan, pengguna internet dan media sosial di Idonesia sangat tinggi. Ancaman yang muncul dari media sosial sebagai media informasi politik adalah rawannya informasi pemilu yang menyesatkan.
“Jika informasi pada media konvensional melalui proses penyaringan yang ketat sebelum sampai kepada masyarakat, sementara pada media sosial siapa saja bisa menciptakan dan menyebarkan informasi tanpa proses penyaringan. Di sinilah informasi politik di media sosial rawan disesatkan,’’ kata Al Sukri, Jum’at (3/11/2023).
“Disampaikan Al Sukri, biasanya menjelang Pemilu disinformasi politik semakin meningkat. Informasi sesat yang berkembang jelang Pemilu ialah manipulasi informasi, disinformasi, misinformasi, atau pun malinformasi, di mana tujuannya adalah untuk memengaruhi opini dan tindakan publik,’’ kata Al Sukri.
Al Sukri mengimbau kepada segenap kontestan Pemilu 2024 untuk mampu memberikan informasi yang tidak menyesatkan hanya untuk mendapatkan dukungan politik. Karena hal ini akan merusak tujuan dari Pemilu. Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk cerdas dan tidak mudah begitu percaya setiap informasi yang diperoleh melalui media-media sosial.
“Ini tugas kita semua, terutama kontestan Pemilu mampu memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, sehingga Pemilu 2024 nanti bisa terlaksanakan dengan baik sesuai dengan amanah undang-undang. Bagi masyarakat jangan cepat mempercayai dan menyebarkan informasi-informasi politik sebelum diuji kebenaran informasinya,’’ katanya.
Pj Kepala Desa Lubuk Muda, Ahmad Tatang, dalam sambutannya pada kegiatan tersebut menyambut positif kegiatan penguatan literasi digital bagi masyarakat menjelang Pemilu. Ia berharap masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut juga berperan menyebarkan informasi positif tentang pemilu kepada masyarakat atau melalui media sosial.
“Kita bersyukur kegiatan seperti ini dilaksanakan di tempat kita, karena ini penting menghadapi Pemilu nanti. Oleh karenanya saya berharap masyarakat yang hadir di sini ikut menyebarkan ilmu atau pengelaman di sini kepada masyarakat, sehingga Pemilu kita berjalan secara demokratis,’’ kata Ahmad Tatang.
Penulis | : | Jef Syahrul |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |