PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) secara resmi melakukan soft launching Sistem Informasi Pengelolaan Sampah (SIPS) berbasis web melalui akses www.sipsriau.id, di auditorium UMRI, Selasa (17/9/2024). Web ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah binaan PHR dan UMRI.
Ketua LPPM UMRI, Dr. Aidil Haris, S.Sos., M.Si dalam sambutannya mengatakan peluncuran SIPS adalah bagian dari upaya bersama untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang terintegrasi berbasis web. SIPS diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat, unit bisnis, dan bank sampah dalam mengelola limbah dengan lebih baik dan efisien.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pertamina Hulu Rokan. Inisiatif inovasi digital ini adalah langkah nyata LPPM UMRI dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Riau," ujar Dr Aidil Haris.
Sementara itu Manager ECSR Nort PT PHR, Rudi Arief dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). “Ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Melalui dukungan terhadap peluncuran SIPS, kami dari PHR berharap dapat berkontribusi pada terciptanya sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan terintegrasi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional Perusahaan,” jelasnya.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bank Jatah dengan LPPM UMRI dan Dewan Mesjid Indonesia Provinsi Riau yang disaksikan langsung Manager ECSR PT PHR, Rudi Arief. Kerjasama ini bertujuan untuk memperluas edukasi dan implementasi pengelolaan sampah hingga ke lingkungan kampus dan mesjid, sehingga dapat menginspirasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan ini juga sekaligus diisi dengan sosialisasi salah satu bank sampah binaan PHR dan LPPM UMRI yaitu Bank Jatah. Dalam kesempatan tersebut, Mohd Adriyo Habibi selaku Direktur Bank Jatah menjelaskan pentingnya pengelolaan minyak jelantah sebagai upaya mendukung pengurangan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan. Minyak jelantah, yang sering dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan berpotensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai seperti biodiesel maupun sabun.
Melalui Bank Jatah, masyarakat dapat menjadi nasabah dengan menyetorkan minyak jelantah yang sudah tidak terpakai. Setoran tersebut akan diukur dan dikonversi menjadi Tabungan yang dapat ditukarkan dengan berbagai produk atau layanan. Bank Jatah bekerja sama dengan bank sampah, komunitas, serta mesjid untuk memfasilitasi pengumpulan minyak jelantah secara rutin. Selain memberikan solusi lingkungan, program ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat karena minyak jelantah yang dulunya hanya dibuang kini memiliki nilai ekonomi.
“Bank Jatah perlu melakukan kolaborasi dan Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Dewan Mesjid Indonesia Provinsi Riau dan Karang Taruna dalam memperluas jangkauan edukasi serta pengumpulan minyak jelantah di tingkat komunitas, mesjid dan masyarakat setempat,” ujar Habibi.
Hadir dalam kegiatan sosialisasi Bank Jatah tersebut diantaranya para nasabah dan unit bisnis Bank Jatah serta beberapa Bank Sampah binaan PHR dan LPPM UMRI.***
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |