PEKANBARU (CAKAPLAH) - Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar Sotf Launching Penerimaan Mahasiswa Baru (PBM) saat pelaksanaan Pengajian Bulanan, Jumat (1/11/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa.
Dalam sambutannya, Rektor UMRI, Dr Saidul Amin, MA menyampaikan bahwa launching PMB ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berjasa bagi UMRI. Di antaranya pernah dilakukan oleh Gubernur Riau dan ulama kondang Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat.
"Hari ini, yang kita hadirkan juga orang yang berjasa pada UMRI, yaitu Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa. Diharapkan, tangan dingin Pj Wako membuat jumlah mahasiswa baru UMRI tahun depan jauh meningkat," papar Rektor.
Menurut dia, kecenderungan turunnya jumlah mahasiswa memang terjadi tahun 2024. Fenomena ini terjadi hampir di semua perguruan tinggi swasta di Indonesia. Beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang besar pun mengalaminya.
Kondisi ini, menurut Saidul, tak lepas dari kebijakan pemerintah sebelumnya yang memperbolehkan perguruan tinggi negeri menerima sebanyak-banyaknya mahasiswa baru. Hal ini terlibat dari proses penerimaan yang dilakukan dengan berbagai gelombang.
Diharapkan, dengan pergantian menteri di pemerintahan yang baru ini akan ada aturan baru yang membuat perguruan tinggi swasta semakin eksis. Menurut dia, dibutuhkan peran pemerintah dalam mengatasi fenomena tersebut.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga menerangkan kepada Pj Wako bahwa UMRI berupaya menjadi universitas berbasis pelayanan. Hal itu dilakukan dengan membenahi sumber daya manusia maupun infrastrukturnya. Tak heran, beberapa tahun terakhir, sejumlah pembangunan besar dilakukan di UMRI.
Selain Gerbang Berkemajuan, Gedung Tajdid Center dan Rusunawa yang kini telah dipakai, UMRI juga berencana membangun gedung Mahmud Marzuki Tower yang akan dipakai menjadi ruang belajar mahasiswa. UMRI, tuturnya, telah menyiapkan lahan. Peletakkan batu pertama pun sudah dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir beberapa waktu lalu.
Terkait dana pembangunan gedung, UMRI juga telah mempersiapkannya. Hanya saja, izin pembangunan gedung belum terbit. Sementara, pihak UMRI berkomitmen tetap membangun dengan mematuhi aturan yang ada.
Karena itulah, Rektor berharap peran Pj Wako untuk memperlancar proses perizinan pembangunan gedung ini. Karena dikhawatirkan, jika harus menunggu izin yang lama keluar, UMRI sulit bisa menyelesaikan pembangunannya sebelum tahun ajaran baru 2025-2026 mendatang.
Padahal, tutur Saidul, di tahun ajaran baru nanti UMRI menargetkan bisa menerima 3.500 mahasiswa baru. Artinya, UMRI membutuhkan ruang belajar yang representatif. Karena itu, diharapkan Pj Wako turut membantu agar proses perizinan lancar.
Sementara, dalam sambutannya Pj Wako Risnandar Mahiwa menjawab harapan rektor. Ia mengaku akan berupaya agar perizinan bisa diselesaikan secepat mungkin.
Risnandar menegaskan bahwa peran Muhammadiyah sangat besar bagi Indonesia. Karena Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi masyarakat (Ormas) yang turut membidani lahirnya negeri ini.
Risnandar juga berharap, keseluruhan kelembagaan yang ada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah bisa membantu mensukseskan program 100 hari Pemerintah Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Presiden Prabowo menaruh perhatian besar pada keberadaan Muhammadiyah. Hal itu bisa terlihat dengan masuknya sejumlah kader Muhammadiyah dalam Kabinet Merah Putih.
Usai acara launching PMB, ada penyerahan tiket umrah gratis kepada dosen, tenaga kependidikan, tenaga keamanan dan Media Center terbaik 2024. Kemudian dilanjutkan dengan tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Lukman Jamaluddin.
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |