Pekanbaru (PEKANBARU)– Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVII menggelar Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Bidang Kemahasiswaan (Forkomawa) di Auditorium Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) pada Selasa (11/2/2025) pagi.

Kegiatan yang berlangsung satu hari ini, dibuka secara langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XVII Dr H Nopriadi, SKM MKes., yang dihadiri Ketua Forkomawa Dr Bagio Kadaryanto SH MH, Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA, Wakil Rektor III Umri Dr Jufrizal Syahri MSi, beserta civitas akademika Umri. Tampak juga hadir ratusan peserta Rakor perwakilan dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan LLDIKTI Wilayah XVII Riau dan Kepulauan Riau.

Dalam sambutannya, Ketua Forkomawa Dr Bagio Kadaryanto SH MH, menekankan pentingnya peran Forkomawa sebagai jembatan komunikasi antara LLDIKTI dan Perguruan Tinggi Swasta.

“Forkomawa merupakan perpanjangan tangan LLDIKTI dalam menyampaikan informasi yang berhubungan dengan bidang kemahasiswaan, baik di tingkat internal kampus maupun nasional. Oleh karena itu, forum ini harus terus kita perkuat demi peningkatan mutu mahasiswa,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA, menyambut baik kehadiran peserta rapat dan menegaskan komitmen Umri dalam mendukung berbagai inisiatif yang memperkuat bidang kemahasiswaan.

“Sebagai tuan rumah, kami mengucapkan selamat datang. Jika ada hal yang bisa kami bantu, jangan sungkan untuk datang ke Umri,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya forum ini dalam memahami perkembangan mahasiswa serta mendiskusikan penerimaan mahasiswa baru yang lebih berkeadilan. Selain itu, ia menekankan posisi strategis universitas di Riau dan Kepulau Riau yang dekat dengan Negara-negara Asia, sehingga perlu mempersiapkan pembinaan mahasiswa hingga ke tingkat Asia Tenggara.

Labih lanjut, Rektor Umri mengatakan bahwa dalam rangka memeriahkan bulan Ramadan 1446 H., Umri berencana mengadakan perlombaan Musabaqah Hifzil Quran Mahasiswa se-Asia Tenggara. Rektor Umri mengajak seluruh perguruan tinggi di bawah naungan LLDIKTI Wilayah XVII untuk berpartisipasi dan mengirimkan mahasiswa terbaiknya dalam ajang tersebut.

Kepala LLDIKTI Wilayah XVII Dr H Nopriadi SKM MKes, dalam sambutannya menegaskan bahwa mahasiswa merupakan aset bangsa yang harus terus dikembangkan potensinya.

“Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menggali dan mengembangkan potensi mahasiswa. Oleh karena itu, kami sedang menyiapkan program Liga Talenta Mahasiswa (LTMI) untuk mendukung pengembangan bakat mereka,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr Nopriadi berharap agar forum ini dapat aktif sebagai tempat bertemunya dan berkumpul menyampaikan aspirasi perguruan tinggi swasta yang ada di LLDIKTI Wilayah XVII khususnya dibidang kemahasiwaan, serta menghimbau kepada pimpinan perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam pembinaan dan pengembangan mahasiswa baik dalam pelatihan hingga pedampingan agar bisa bersaing dalam dunia kerja.

Selain itu, LLDIKTI Wilayah XVII juga berupaya untuk merencanakan pemberian beasiswa bagi lima ribu mahasiswa sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan tinggi di wilayah Riau dan Kepulauan Riau.

Dalam Rakor Forkomawa PTS di bawah naugan LLDIKTI Wilayah XVII yang digelar di Kampus Umri ini, salah satu putusannya memilih dan menetapkan Dr Jufrizal Syahri MSi, Wakil Rektor III Umri sebagai Ketua Forum Komunikasi Bidang Kemahasiswaan (Forkomawa) periode berikutnya.

Kegiatan ini digelar, dalam rangka meningkatkan komunikasi dan koordinasi bidang kemahasiswaan di lingkungan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan LLDIKTI Wilayah XVII Riau dan Kepulauan Riau, serta membangun sinergisitas antara LLDIKTI Wilayah XVII dan Perguruan Tinggi yang semakin kuat dalam menciptakan mahasiswa yang unggul dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.

Di sela-sela kegiatan Rakor tersebur, Rektor Umri berkesempatan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Az-Zuhra-Pekanbaru dan Universitas Nagoya Indonesia-Batam. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang Pendidikan, Penilitian, dan Pengembangan Masyarakat.