PEKANBARU (CAKAPLAH) - Universitas Islam Riau (UIR) terus melakukan pembenahan dalam mewujudkan diri sebagai perguruan tinggi terkemuka dan terbaik di kawasan Asia Tenggara.
Bahkan tahun 2019 mendatang, universitas tertua di Riau ini menargetkan bisa meraih akreditasi A agar bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain di negara-negara Asean.
Hal ini terungkap dalam pertemuan sekaligus silaturahmi yang digelar Rektor UIR, Prof Dr Syafrinaldi bersama dengan pimpinan media di gedung rektorat, Jumat (5/1/2018).
Dipaparkan mantan direktur pasca sarjana tersebut, dua fakultas di UIR sudah mendapat sertifikasi ISO, yakni Fakultas Hukum dan Fakultas Agama Islam.
"Saat ini kami sudah melihat perkembangan yang sangat baik, dari segi akreditasi prodi sudah banyak yang kami dapat nilai A dan sebahagian lainnya B. Kami juga sudah mendapatkan ISO untuk Fakultas Hukum dan Fakultas Agama Islam,"ucapnya.
Dikatakan Syafrinaldi, secara keseluruhan, saat ini UIR sudah berada di peringkat 137 secara nasional, dan ditargetkan kualitas yang terus meningkat bisa mendongkrak posisi UIR di peringkat 100 besar jajaran perguruan tinggi terbaik di tanah air.
"Data dari Kementerian Ristek Dikti tercatat UIR berada di peringkat 137 nasional dan tahun depan kami menargetkan berada di peringkat 100 nasional," tuturnya.
Untuk mewujudkan itu kata Syafrinaldi, pihak kampus juga mendorong para dosen yang ada saat ini untuk terus meningkatkan kompetensinya.
Saat ini saja kata dia lagi, ada 11 guru besar yang memperkuat jajaran civitas akademik di UIR. Selain itu, juga banyak dosen UIR yang sedang melanjutkan pendidikan S3 atau mengambil gelar doktor di dalam dan luar negeri.
"Ada 79 dosen UIR yang sudah sudah bertitel S3 atau doktor, dan ada lagi beberapa yang sedang menjalani pendidikan S3 di dalam dan luar negeri. Rata-rata mereka ini mendapat beasiswa," pungkasnya.
Syafrinaldi juga berbangga dengan prestasi mentereng UIR sebagai perguruan tinggi terbaik di kopertis X. "Sementara di Kopertis X, UIR berada di peringkat pertama, sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di wilayah Sumbar, Riau, Kepri dan Jambi," jelasnya.
Disamping itu sambungnya, banyak kerjasama yang sudah dijalin UIR dengan pihak ketiga. Tetapi guru besar ini juga tidak menampik masih banyak kekurangan yang harus dibenahi untuk mewujudkan diri sebagai perguruan tinggi andalan di kawasan.
Selanjutnya, kata doktor tamatan Jerman ini, kerja sama dengan berbagai universitas dunia seperti di Jerman, Universitas Petronas, UUM, Universitas Perlis, Universitas Chiba Jepang, Universitas Kyong Dong dan Inha University, Singapura dan Thailand.
''Kini banyak universitas berbagai negara yang ingin menjalin kerja sama dengan UIR. Tentu kita merasa bangga, UIR termasuk yang menjadi salah satu pilihan mereka,'' kata Syafrinaldi.
Dalam silaturahmi tersebut, jajaran civitas akademi UIR banyak mendapatkan masukan dan kritikan dari para pemimpin media, yang sangat terkesan dengan kondisi faktual kampus perjuangan anak jati diri Riau tersebut.
"Kami seluruh civitas akademika UIR, berharap rekan-rekan media mendukung kami untuk mencapai visi tersebut. Jangan segan untuk mengingatkan dan memberikan masukan bagi kemajuan pendidikan di Riau," harap Syafrinaldi.
Sebagai data tambahan, UIR saat ini sudah memiliki 450 dosen, baik dosen PNS, Yayasan dan kontrak. Selama berdiri, UIR sudah melahirkan 47.538 alumni. Bahkan, beberapa diantara Alumni banyak yang menduduki posisi strategis di pemerintahan, perusahaan swasta, Legislatif, Yudikatif dan Kepolisian. Salah satunya adalah mantan Jaksa Agung Basyrif Arif, alumni dari fakultas hukum UIR.
Penulis | : | Hadi |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |