PEKANBARU (CAKAPLAH) - Universitas Lancang Kuning (Unilak) terus berperan dalam menyukseskan program pembelajaran Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (BMR) di sekolah.
Wakil Rektor 1 Unilak Dr. Junaidi M.Hum, diminta secara khusus untuk memberikan penjelasan tentang teknis pelaksanaan Mulok BMR oleh Pemkab Kepulauan Meranti.
Dalam Workshop Muatan Lokal se-Kabupaten Kepulauan Meranti, Junaidi mengatakan bahwa Mulok BMR sangat penting diajarkan di sekolah agar para siswa sebagai generasi muda dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai budaya Melayu dalam kehidupan mereka.
"Fokus penerapan Mulok BMR adalah pembangunan karakter siswa. Kita berharap dengan Mulok BMR, para siswa bisa memahami jati diri Melayu. Mulok BMR juga diarahkan untuk pelestarian dan pengembangan potensi daerah di Provinsi Riau," ujar Junaidi.
Junaidi menyampaikan sesuai dengan visi Unilak, pihaknya terus berkomitmen dengan berbagai pihak untuk mengangkat kebudayaan Melayu. Junaidi juga menyampaikan kurikulum Mulok BMR telah direvisi dan telah disesuaikan dengan format Kurikulum " K 13".
"Kita berharap semua pemerintah Kabupaten/Kota di Riau agar segera menerapkan kurikulum ini pada tahun pelajaran 2019/2020, yang akan dimulai pada bulan Juli ini," Cakapnya.
Selain itu Ia berharap semua sekolah proaktif untuk mencari kurikulum ini.
"Kami dengan suka rela membagikan soft copy atau file kurikulum dan buku sumber Mulok BMR kepada semua guru. Bahkan nanti kurikulum mulok tersebut nanti dapat diunduh pada website Fakultas Ilmu Budaya Unilak," pungkas Junaidi.
Workshop yang digelar selama tiga hari hingga sejak 28-30 Juni 2019 ini dihadiri perwakilan Guru SD, Guru SMP, Guru SMA, Lembaga Adat dan komunitas seni lainnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |