PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pandemi virus corona atau covid-19 sangat berdampak kepada beberapa sektor, salah satunya sektor ekonomi. Kabar baiknya, di tengah wabah yang melanda, sektor pertanian masih mampu membuat masyarakat bertahan.
Mengembangkan serta membangkitkan antusias masyarakat di sektor pertanian, mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) kini mengembangkan pestisida nabati yang diikut sertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Program ini mahasiwa UIR menguak potensi alam yang sering kali diabaikan di lingkungan sekitar.
Potensi Pemanfaatan Daun Sirih Hutan dan Daun Mimba untuk Mengendalikan Hama Gudang Kacang Tanah dengan Metoda Bantalan Kasa : Literature Review, adalah proposal penelitian yang lolos pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Dikti Kemendikbud yang diketuai oleh Taufik Hidayat.
Ketua Koordinator kegiatan PKM UIR tahun 2020 Dr Raihanatu Binqalbi Ruzain M Kes mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang lulus PKM 5 bidang dari Belmawa Dikti Kemendikbud. Kata dia, PKM tahun ini adalah peluang yang sangat besar untuk menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
Kegiatan PKM ini juga dibimbing oleh salah seorang dosen dari fakultas pertanian yaitu Dr Ir Saripah Ulpah MSc. Ia juga mengatakan bahwa dalam pembuatan proposal hingga tahap laporan akhir terdiri dari 3 orang dalam satu tim. Diantaranya Taufik Hidayat sebagai ketua kelompok, Febri yandi, dan Puput Novita sebagai anggota.
"Ketika ditelisik mengapa Taufik Hidayat dan kawan-kawan, memilih judul proposal yang terkait ternyata ini alasanya sekarang ini cenderung banyak para petani yang kurang sadar dan banyak menggunakan bahan kimia sebagai pembasmi hama, padahal penggunaan pestisida sintetis sendiri sangat berbahaya baik itu pada lingkungan ataupun manusia," kata Dr Raihanatu.
Penggunaan pestisida nabati ini akan diaplikasikan oleh Taufik Hidayat dan kawan-kawan, pada penyimpanan hasil pertanian pada komoditi kacang tanah, dimana keluhan para toke penyimpanan kacang tanah mengalami kerusakan pada kacang tanah yang mereka simpan dan membuat kacang tanah tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dan ataupun di jual kembali ke pedagang.
"Pestisida nabati ini nantinya akan dikemas dalam bentuk “Bantalan Kasa” dan kemudian akan dimasukkan kedalam karung kacang tanah ketika penyimpanan. Didalam Bantalan Kasa tersebut akan diisikan dengan ekstrak tepung dari daun sirih hutan dan daun mimba, yang
mana daun ini merupakan tanaman endemic dari Riau," jelasnya.
?
Dengan menggunakan tanaman endemic dari Riau ini, Tim PKM PE Universitas Islam Riau, berharap dengan masyarakat Riau terkhususnya, untuk membudidayakan kembali tanaman endemic ini, yang tentunya tanaman ini mempunyai banyak manfaat dan tidak hanya digunakan untuk pestisida nabati.
"Diharapkan untuk kedepannya masyarakat lebih memilih menggunakan pestisida nabati untuk memberantas hama, baik itu dihasil pertanian maupun di dalam budidaya pertanian itu sendiri," jelasnya.
Di masa pandemi ini dalam pembuatan kegiatan lanjutan Taufik dan kawan-kawan, juga mengalami beberapa kendala seperti susahnya berkomunikasi dengan tim dan dosen pembimbing.
“Semoga banyak mahasiswa yang bergerak hatinya untuk menemukan hal-hal baru yang dapat berguna di masyarakat serta menjadi mahasiswa yang berprestasi dan aktif di lingkungan internal kampus maupun eksternal,” ujarnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kampus |