KOTA LAMA (CAKAPLAH) - Kabar bohong atau hoax tentang Covid-19 dalam satu tahun belakang ini sangat banyak mewarnai media sosial dan melalui aplikasi pesan di smartphone. Hoax tersebut telah menjadi salah satu penyebabkan terjadinya ketidakpastian informasi tentang virus mematikan tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Dafrizal, Phd., saat memberikan materi tentang pelatihan literasi digital kepada remaja masjid di Kotalama, Kecamatan Kunto Darussalam, Rokan Hulu, Riau Kamis (25/3/2021) .
"Remaja adalah kelompok yang sangat rentan terpapar informasi hoax tentang Covid-19 karena mereka sangat aktif dalam menggunakan media sosial," kata dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau tersebut.
Dr. Dafrizal mengatakan, mudahnya informasi hoax masuk di tengah lingkungan masyarakat diakibatkan masyarakat tidak kritis dalam menerima informasi. Masyarakat terlalu mudah mempercayai setiap informasi yang ia terima dan mereka juga ikut terlibat menyebarkan informasi hoaks tersebut.
Hal ini pulalah yang menyebabkan salah satu kendala sulitnya bagi pemerintah memustuskan rantai penyebaran Covid-19.
"Masyarakat kita, termasuk remaja, sangat mudah menyebarkan informasi yang ia terima tanpa melakukan kroscek kebenaran informasi tersebut. Kalau kita perhatikan, banyak masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dikarenakan mereka tidak terlalu mempercayai bahwa virus tersebut adalah ancaman nyata. Ketidakpercayaan masyarakat akan virus tersebut salah satu penyebabnya adalah informasi yang tidak akurat yang disebarkan melalui media sosial," jelas Dr. Dafrizal, Phd.
Sementara itu, Yudidaherman, M,I.Kom, menyebutkan untuk mencegah beredarnya informasi yang simpang siur tentang covid-19 tersebut perlunya strategi komunikasi publik yang efektif dari pemerintah dalam mengkounter informasi yang salah tersebut di samping juga perlunya mempertajam literasi media pada masyarakat.
Kendidat doktor dari Universitas Sahid Jakarta dalam mempertajam literasi media masyarakat termasuk remaja adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar melibatkan langsung masyarakat.
"Masyarakat termasuk remaja perlu diberi pemahaman tentang bagaimana ia harus bersikap terhadap informasi yang meragukan," kata Yudidaherman.
Yudidaherman menambahkan, bahwa pelatihan literasi media kepada remaja masjid di Kota Lama oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau, sebagai langkah meningkatkan kemampuan literasi media di kalangan remaja. Menurutnya, rema harus dilibatkan dalam menyebarkan informasi tentang Covid-19 ini.
"Mengingat remaja sangat aktif dalam menggunakan media, maka mereka perlu memiliki kemampuan literasi yang kuat. Sehingga setiap informasi yang mereka terima dan mereka sharekan di media sosial aplikasi pesan merupakan informasi yang sehat atau tidak lagi menyesatkan," tegasnya.
Sebagai Informasi tambahan, kegiatan Pelatihan Literasi Media bagi Remaja Masjid di Kotalama, Kecamatan Kunto Darussalam, Rokan Hulu tersebut merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Riau.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat dari remaja masjid yang ada di sana maupun pihak Kelurahan Kotalama.***
Penulis | : | Jef Syahrul |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |