Pekanbaru (CAKAPLAH) - Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Daerah Riau dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) Koordinasi Wilayah Riau, menggelar Gerakan Aksi 1.000 Lilin dan do'a bersama untuk keselamatan bangsa, Sabtu (1/5/2021) malam di Tugu Perjuangan Jalan Diponegoro Depan Rumah Dinas Gubernur Provinsi Riau.
Selain menyalakan seribu lilin, para aktivis ini juga menyampaikan orasi-orasi, pembacaan puisi dari setiap perwakilan kampus, diakhiri dengan membacakan pernyataan sikap serta do'a bersama.
Koordinator Daerah Riau BEMNUS Jimmy Saputra Nasution mengingatkan presiden, gubernur, dan stakeholders untuk meningkatkan kesejahteraan sebagaimana layaknya dalam berbagai aspek, jangan sampai buruh hanya dijadikan alat kepentingan politik.
"Saya bayangkan saja satu hari saja buruh mogok bagaimana dampak kesenjangan pertumbuhan ekonomi. Inilah bukti pentingnya hari buruh ini," ujarnya.
Kegiatan dimulai dari pukul 20.00 hingga 21.00 malam dengan penjagaan ketat oleh pihak kepolisian dan penerapan protokol kesehatan.
"Aksi kami malam hari ini merupakan bentuk belum terselesaikannya permasalahan bangsa saat ini, buruh-buruh yang belum mendapatkan hak-haknya secara penuh, buruh itu merupakan salah satu elemen penting untuk pembangunan dan kemajuan bangsa," ujar Koordinasi Wilayah Riau BEMSI Robin Sanjayo.
Adapun pernyataan sikap yang disampaikan para mahasiswa tersebut antara lain:
1. Mendesak Presiden Republik Indonesia untuk mencabut Omnibus Law.
2. Meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk serius dalam mensejahterakan pekerja buruh yang ada di Republik Indonesia dan terkhusus kepada Gubernur Riau untuk memperhatikan kesejahteraan buruh yang ada di Provinsi Riau.
3. Meminta Pemerintah Provinsi Riau untuk lebih serius dan fokus dalam pemerataan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 sampai ketingkat daerah, terkhusus untuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
4. Mendesak Pemerintah Provinsi Riau melakukan vaksinasi secara tepat dan merata, mengingat Provinsi Riau No 1 di pulau Sumatera dengan angka Covid-19 tertinggi.
5. Mendesak penegak hukum untuk membebaskan tahanan aksi Omnibus Lawan pada Oktober 2020 yang sampai dengan sekarang masih ditahan.
6. Menuntut Pemerintah Provinsi Riau bersikap serius dan patuh terhadap konstitusi dalam menetapkan 20% anggaran pendidikan yang bersumber dari APBN dan APBD.***
Penulis | : | Jef Syahrul |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |
01
02
03
04
05
Indeks Berita