PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dosen Biologi FMIPA Universitas Riau (Unri) memberikan pelatihan membuat kain motif ecoprint dari tumbuhan dan gulma (daun dan bunga) kepada warga Desa Wisata Alam Sungai Masjid Kota Dumai, Provinsi Riau. Kegiatan digelar Ahad (22/9/2021) lalu.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan dan pembinaan kelompok usaha baru melalui pemanfaatan tumbuhan lahan basah untuk membuat produk ecoprint sebagai upaya mengembangkan wirausaha baru (startup).
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh dosen Jurusan Biologi FMIPA Unri yang terdiri dari Dr. Ninik Nihayatul Wahibah selaku ketua serta 5 anggota yakni Dr. rer.nat Delita Zul, M.Si, Dra. Atria Martina, M.Si, Dr. Yulminarti, M.Si, Ennie Cahyadhi, M.Si serta Yuana Nurulita, PhD. Selain itu, tim ini juga melibatkan 8 mahasiswa KKN 2021.
Ketua Tim pengabdian masyarakat Dr. Ninik Nihayatul Wahibah mengatakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini di bawah tangggung jawab Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau (Unri) dan didanai oleh Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth (AKSI) Asian Development Bank (ADB) Universitas Riau.
"Untuk judul kegiatan pengabdian kita adalah Upaya Pengembangan Startup Masyarakat Desa Wisata Alam Sungai Masjid melalui Pemanfaatan Plasamanutfah Vegetasi Lahan Basah untuk Pembuatan Motif Ecoprint. Untuk khalayak sasaran adalah masyarakat Desa Wisata Alam Sungai Masjid," ujar Ninik.
Lanjut Ninik, dalam pengabdian masyarakat ini, pihaknya tak hanya melakukan pelatihan saja, namun juga pembinaan.
Untuk pelatihan, pihaknya memberikan pelatihan membuat kain motif ecoprint dari tumbuhan dan gulma (daun dan bunga). Tim pengabdian menyediakan paket ecoprint (alat dan bahan) untuk tiap peserta. Saat pelatihan, peserta langsung praktek membuat kain ecoprint. Peserta yang paling aktif dipilih sebanyak 6 orang, diberi doorprize dan ekstra paket untuk dipraktekkan sendiri.
"Sedangkan untuk pembinaan yang kita lakukan adalah membina kelompok usaha souvenir berbasis ecoprint serta membina pengemasan produk ecoprint sebagai salah satu paket eduwisata unggulan Desa Wisata Alam Sei Masjid," sebutnya.
Tambah Ninik, kegiatan pengabdian ini dilakukan sebagai pelaksanaan salah satu kewajiban dosen. Dosen mempunyai kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu yang pertama Pendidikan dan pengajaran yang kedua adalah Penelitian. Ketiga adalah Pengabdian kepada Masyarakat. Pengabdian juga merupakan media bagi UNRI untuk berkontribusi dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
"Ada beberapa manfaat yang kita harapkan dari kegitan ini. Yang pertama adalah menambah ilmu dan pengetahuan baru bagi masyarakat. Khalayak sasaran belum pernah mendengar dan mengetahui tentang teknik ecoprint," ucapnya.
Selanjutnya keterampilan baru ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan wirausaha baru (start up) dan menjadi sumber tambahan penghasilan. Kemudian membantu mengembangkan Desa Sungai Masjid menjadi desa wisata melalui pengembangan produk ecoprint sebagai souvenir yang dapat dibeli oleh wisatawan.
"Serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga plasmanutfah vegetasi tumbuhan lahan basah agar tetap terjaga eksistensinya," ungkapnya.
Dalam melaksanakan pengabdian, lanjut Ninik, Tim dosen berkoordinasi dengan koordinator masyarakat terkait teknis pelaksanaan. Selanjutnya tim dosen dan mahasiswa KKN datang langsung ke Desa Wisata Alam Sungai Masjid untuk memberikan pelatihan.
"Pembinaan atau pendampingan pasca pelatihan dilakukan melalui video call dan chatting," jelasnya.
Dijelaskan Ninik, Ecoprint merupakan teknik mentransfer bentuk dan warna tanaman, daun, batang, atau bunga ke material substrat tertentu seperti tekstil melalui kontak langsung sehingga dihasilkan kain bermotif dan berwarna natural sesuai dengan bahan tanaman yang digunakan.
Proses pembuatan kain ecoprint itu mulai dari Scouring yaitu untuk membersihkan kain, Mordanting untuk memperkuat warna dan motif yang terbentuk sehingga tidak mudah memudar, Printing untuk mencetak motif tumbuhan di atas kain kemudian digulung dan diikat kuat serta Steaming untuk pengukusan bundel ecoprint selama 1,5 hingga 2 jam.
Eco print mempunyai kelebihan lain yaitu bahan yang digunakan lebih murah dan mudah didapatkan. Bahan tanaman yang digunakan dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti kebun halaman rumah, hutan alami, dan tanaman liar. Secara tidak langsung proses ini dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman genetik plasmanutfah lokal.
"Hasil karya eco print bersifat unik dan berbeda antar produk berbeda (one-of-kind) dengan tekstil yang diproduksi dengan menggunakan mesin. Karena itu, kain eco print mempunyai nilai jual tinggi. Berbeda dengan batik konvensional, eco print bersifat ramah lingkungan,"pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Kampus |
01
02
03
04
05
Indeks Berita