PEKANBARU (CAKAPLAH) - Salah satu dosen di Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude.
Dosen dengan nama Miterianifa MPd tersebut meraih gelar tersebut dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dalam sidang tertutup dengan judul "Pengembangan model pembelajaran problem based learning numbered head together (ProBLeNHeT) using Scaffolding untuk memberdayakan kemampuan berpikir kritis peserta didik SMA kelas XI MIPA pada materi koloid".
Dr Miterianifa SPd MPd menyelesaikan program doktor pada Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan disertasi yang mampu dipertahankan di hadapan dewan penguji yaitu penguji Dr Mardiyana MSi (Ketua Dewan Penguji), Prof Drs Sentot Budi Rahardjo PhD (Sekretaris), Dr H Mas’ud Zein MPd (Pakar Luar), Dr. Baskoro Adi Prayitno SPd MPd (Pakar Dalam), Prof Sulistyo Saputro MSi PhD (Promotor) yang juga meripakan Katua Prodi Pendidikan IPA UNS, Prof Dr Widha Sunarno MPd (Ko-Promotor I) dan Prof Dr Suciati MPd (Ko-Promotor II).
Putri dari Drs HM Hatta MAg dan Dra Hj Ida Hamidah MH ini menyelesaikan pendidikan doktor-nya selama 3 tahun 7 bulan.
Wanita berusia 36 tahun yang memiliki seorang putra bernama Rafardhan Athalla Putra Arya berusia 9 tahun sebelumnya menempuh pendidikan strata satu di Pendidikan Kimia Unri dan strata dua di Pendidikan IPA di Universitas Negeri Padang. Saat ini beliau masih tercatat menjadi dosen tetap non PNS di lingkungan Universitas Islam Negeri Suska Riau.
Dr Miterianifa SPd MPd mengaku sangat bangga bisa menyelesaikan pendidikannya dengan hasil Cumlaude.
"Perjuangan yang sangat panjang. Alhamdulillah bisa selesai meski di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda. Terimakasih untuk semua orang yang telah mendukung saya, semoga ilmu yang saya dapatkan ini bisa bermanfaat bagi banyak orang," ungkapnya.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau, Dr Kadar MAg mengatakan ini merupakan proses yang sangat mengharukan dan mengesankan atas pencapaian yang telah diraih. Walaupun banyak rintangan yang dihadapi, namun tidak menyurutkan langkah untuk tetap berjuang.
"Perjuangan mereka bisa jadi stimulus bagi para dosen yang lainnya untuk tetap bersemangat untuk melanjutkan tahapan pendidikan selanjutnya (S3)," harapnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |