Pekanbaru (CAKAPLAH) - Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Dr H Saidul Amin MA, Rabu (25/5/2022) pagi melantik tiga Wakil Rektor masa jabatan 2022-2026. Pelantikan tersebut menjadi istimewa karena disaksikan langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof D H Haedar Nashir MSi.
Ketiga Wakil Rektor yang dilantik di Kampus Umri jalan Tuanku Tambusai tersebut adalah Dr Wirdati Irma SPd MSi (Wakil Rektor I), Dr H Rasyad Zein MM (Wakil Rektor II), dan Dr Jufrizal Syahri MSi (Wakil Rektor III).
Rektor Saidul Amin dalam arahannya menyampaikan selamat kepada Wakil Rektor yang sudah dilantik. Ia juga mengatakan agar mulai hari ini para wakil rektor yang baru dilantik berpikir bagaimana memberikan yang terbaik kepada Umri. "Bukan mengambil yang terbaik dari kampus ini," kata Saidul Amin.
Pada kesempatan itu Rektor mengatakan pihaknya telah mendirikan wakaf sesuai arahan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bahkan Umri menjadi yang pertama mendirikan Badan Wakaf di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia.
Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengatakan dengan pelantikan wakil rektor ini diharapkan menjadi momentum bagi Umri melakukan lompatan-lompatan. Bahkan Ia yakin dalam waktu tidak terlalu lama Umri sebagai kampus baru di Riau lebih berkembang.
"Kita yakin Umri lebih berkembang lagi karena Muhammadiyah memiliki sistem kontrol yang kuat dari pusat. Dan Umri juga merupakan bagian dari sistem perserikatan. Kami Percayakan Umri 4 tahun kedepan mengalami lompatan kemajuan," kata Ketum PP Muhammadiyah tersebut.
Ia mengatakan sebagai perguruan tinggi besar di Riau ia yakin Umri akan menjadi pilar strategis pembangunan masyarakat khususnya di Riau dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Namun ia mengatakan saat ini harus diakui bahwa human development index (IDM) Indonesia masih jauh dari negara-negara Asean lainnya, meskipun Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang besar. "Oleh sebab itu kita harus memacu gerak pendidikan ini menjadi kekuatan besar dan progresif," ujarnya.
Haedar juga mengatakan bahwa Muhammadiyah sebagai kekuatan ormas keagamaan terus menyebarluaskan nilai-nilai agama yang menyatukan, mendamaikan, mencerdaskan dan memajukan di tengah ada upaya pembelahan politik, perbedaan paham dan sebagainya. "Kami yakin kekuatan agama, budaya dan Pancasila menjadi pondasi kita berbangsa," tutupnya.***
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kampus |