

PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kelompok 1 kuliah kerja nyata (KKN) Cerdas Universitas Abdurrab Pekanbaru melaksanakan program bertajuk #Keluargacerdas bebas stunting. Kegiatan ini difokuskan di Kelurahan Mentangor, Tenayan Raya, Pekanbaru.
Alokasi sosialisasi dilaksanakan di dua tempat berbeda yaitu di SMPN 26 Pekanbaru dan kantor Lurah Mentangor.
Ketua kelompok 1 KKN Universitas Abdurrab, Muhammad Amin mengatakan, program sosialisasi di sekolah berfokus pada sosialisasi tentang bagaimana peserta didik paham akan makna stunting dan mencegahnya.
"Anak- anak khususnya generasi Z sangat susah mengkonsumi makanan sehat, terutama sayur. Oleh sebab itu, kami, mahasiswa kelompok 1 KKN Cerdas Abdurrab melakukan inovasi pembuatan sari ekstraksi sawi menjadi puding yang disukai dan dikemas semenarik mungkin untuk dikonsumsi oleh anak- anak. Terbukti dengan tingginya antusias dari anak- anak SMP dalam mengkonsumi puding sawi yang mahasiswa bagikan di saat program sosialisasi berlangsung," kata Amin.
Di lain tempat, sambungnya, sosialisasi yang dilakukan di kantor Kelurahan Mentangor dengan Peserta sosialisasi bersama Pembinaan Kesejahteraan keluarga (PKK) setempat. Sosialisasi disajikan dengan feature "Pengolahan sawi untuk pencegahan stunting" .
Mahasiswa memberikan topik sosialisasi mulai dari manfaat sawi (khususnya yang ditanam secara hidroponik), Stunting, dan bagaimana para ibu- Ibu setempat mampu berkreasi mengolah makanan yang tidak disukai menjadi menarik terutama di dalam keluarga terlebih dahulu.
Amin berharap, setelah diadakannya penyuluhan ini masyarakat dan siswa SMPN 26 Pekanbaru dapat menambah pengetahuan serta menerapkannya di kegiatan sehari-hari.
“Ya saya berharap, semoga dengan adanya inovasi ini berguna bagi masyarakat dalam mencegah stunting. Pembuatan puding ini sangat mudah dilakukan. Masyarakat dapat membuat puding tersebut dan dapat membuat usaha puding sehingga dapat membangkitkan ekonomi masyarakat," cakapnya.
Sementara itu, Seklur Mentangor, Fery mengatakan, program KKN yang sejatinya merupakan program bagaimana mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan serta mampu memberikan edukasi, inovasi dan manfaat bagi lingkungan setempat.
"Dengan adanya sosialisasi dan cara yang kreatif dalam pengolahan sawi untuk pencegahan stunting diharapkan mampu memberikan edukasi terhadap ibu-ibu setempat, selaku aktor utama dalam pengolahan pangan keluarga hal tersebut tentu memberi Dampak positif bagi lingkungan setempat," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |






















01
02
03
04
05







