

Tak melulu memikirkan bisnis, Eka Tjipta Widjaja dengan hati yang hangat dan kepedulian besar untuk sesama, selalu berbuat baik untuk kemanusiaan.
Katanya: kebahagiaan karena berbuat sesuatu untuk masyarakat merupakan kepuasan yang tidak ada tandingannya.
Nilai-nilai luhur dari sosok pendiri Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja akan terus dikenang dan terpelihara. Pada peringatan 100 tahun pengusaha dan konglomerat Indonesia itu, jejak-jejaknya tidak hapus segores pun, tidak luntur sebayang pun jua.
Lahir tahun 1921 silam, Eka Tjipta Widjaja tumbuh dengan budi terpuji sejak belia. Demi meringankan beban orang tuanya, dia rela melepaskan bangku sekolah. Lalu ia bekerja dengan kegigihan luar biasa, guna membantu melunasi hutang orang tuanya.
Lepas dari jerat hutang, Ia terus mengayuh sepedanya pantang menyerah, mengumpulkan Rupiah. Menempuh banyak cara, menyisihkan bertumpuk persoalan, hingga berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha besar. Perkataannya yang sering dikutip orang-orang benar-benar menggambarkan hal ini: Kesulitan apapun yang dihadapi, pasti bisa diatasi, asal punya keinginan untuk berjuang.
Dengan kegigihan dan bakatnya, Eka Tjipta Widjaja berhasil membangun kerajaan bisnisnya. Cikal bakal Sinar Mas lahir tahun 1968 lalu saat ia memulai perjalanan wirausahanya dengan mendirikan kilang minyak goreng kopra di Bitung. Usahanya terus bertransformasi dan berkembang pesat hingga kini.
Sinar Mas menjadi brand perusahaan yang bergerak dengan 7 pilar bisnis, yakni Pulp dan Kertas, Agribisnis dan Pangan, Layanan Keuangan, Pengembang dan Real estate, Telekomunikasi, Energi dan Infrastruktur, serta Layanan Kesehatan.
Peran Sinar Mas untuk Indonesia pun kian tak terbantahkan. Semua yang dirintis Eka Tjipta Widjaja terus berkembang dan masih menghidupi ratusan ribu pencari nafkah dan keluarganya.
Sosok Eka Tjipta Widjaja pernah didapuk sebagai Direktur Terbaik oleh majalah Money. Ia dikenal dengan kedekatannya ke para karyawan dan sangat peduli dengan nasib mereka.
Selain itu, jejaknya pada penyebaran kesejahteraan masyarakat, pembangunan pendidikan, dan akses lebih lebih baik pada kesehatan, tak akan kering. Justru terus mengalir dan berkembang jauh. Menjadi salah satu penopang ekonomi nasional.
Pilar Sinar Mas Healthcare adalah salah satu wujud kepedulian yang tinggi oleh sosok Eka Tjipta Widjaja terhadap sesama. Menyandang status sebagai konglomerat Indonesia terbesar ke-3 hingga 2007, tidak membuatnya berubah menjadi pogah, apalagi tinggi hati. Kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat yang lebih baik, mendorong didirikannya pilar kesehatan di Sinar Mas. Dibangunlah Eka Hospital.
Tepat di tahun 2008, Eka Hospital mulai beroperasi. Kini, rumah sakit ini menjadi bukti nyata layanan Sinar Mas dalam segi kesehatan dan merupakan salah satu rumah sakit berstandar internasional terbaik, unggulan, serta percontohan bagi rumah sakit lainnya di tanah air.
Saat ini Eka Hospital memiliki lebih dari 500 dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dengan kapasitas 600 kamar perawatan.
Dalam menjalankan fungsinya, sama dengan pilar lainnya, Eka Hospital terus menerapkan nilai-nilai yang diwariskan Eka Tjipta Widjaja sebagai ladasan beroperasinya. Yakni integritas, sikap positif, inovatif, perbaikan berkelanjutan, loyal, dan komitmen.
Kualitas pelayanan terbaik dan inovasi tiada henti terus dilakukan Eka Hospital sejak beroperasi tahun 2008 lalu. Tak heran, di tahun 2021 kemarin, Eka Hospital meraih penghargaan ‘The Most Innovative Hospital’ dari CNBC Indonesia Awards 2021.
Kini, Eka Hospital melayani rata-rata 750.000 pasien per tahun, 10.000 tindakan operasi per tahun, serta melayani lebih dari 75.000 pasien medical checkup per tahun.
Eka Hospital Group kini hadir di 4 wilayah, yakni di Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan, Cibubur, Bekasi, dan Pekanbaru.
Pada pilar Sinar Mas Healthcare, Sinar Mas juga menyediakan layanan kesehatan secara online melalui SehatQ. Platform ini menyediakan berbagai fitur yang memudahkan masyarakat untuk mengakses segala informasi dan layanan kesehatan. SehatQ berkolaborasi dengan beragam fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), seperti apotek dan berbagai rumah sakit di Indonesia, termasuk Eka Hospital.
Eka Hospital Pekanbaru Bertaraf Internasional
Eka Hospital Pekanbaru adalah rumah sakit yang terletak di Ibukota Provinsi Riau, yakni Kota Pekanbaru. Eka Hospital Pekanbaru dikenal luas dengan pelayanan kesehatan berkualitas, staf yang berdedikasi dan profesional.
Rumah sakit yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta km. 6,5 ini sejak awal sudah menerapkan teknologi kesehatan terkini dan standar fasilitas kesehatan terdepan. Tak heran, rumah sakit ini menjadi rujukan pasien, baik di tingkat nasional, maupun Asia Tenggara.
Sederet pencapaian dan prestasi Eka Hospital Pekanbaru adalah Akreditasi Nasional KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) dari Kementrian Kesehatan RI tahun 2010 dan 2013.
Selanjutnya, akreditasi internasional JCI (Joint Commision International Accreditation) pada 13 Maret 2014 dan Februari 2017. Akreditasi ini menasbihkan Eka Hospital Pekanbaru sebagai rumah sakit pertama di Sumatera yang sudah terakreditasi internasional JCI.
Pada 2014, Eka Hospital Pekanbaru menorehkan sejarah lainnya, yakni sebagai rumah sakit pertama di Riau yang mampu melakukan operasi bedah jantung.
Eka Hospital Pekanbaru pada tahun 2021 juga dinobatkan sebagai salah satu rumah sakit percontohan wisata kesehatan (health tourism) di Indonesia oleh Kementerian Pariwisata Ekraf dan Kementerian Kesehatan.
Kekinian, Eka Hospital Pekanbaru semakin memantapkan luas bidang layanan medis yang bisa diberikan kepada pasien. Tepat 15 Agutus 2022 lalu, Gatam Institute Orthopaedic and Spine Center Eka Hospital Pekanbaru diresmikan di rumah sakit yang senantiasa memberikan layanan kesehatan kelas dunia ini.
Pusat Ortopedi & Tulang Belakang terpadu Gatam Institute dipimpin oleh Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K), Spine sekaligus Chairman dari Gatam Institute Eka Hospital Grup.
Peresmian Gatam Institute Orthopedic and Spine Center Eka Hospital Pekanbaru. Foto: Unik Susanti/Dok.cakaplah.com
Peresmian Pusat Ortopedi ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau, Brigjen. TNI (Purn.) H. Edy Afrizal Natar Nasution, S.IP.
Gatam Institute memiliki tim dokter spesialis ortopedi yang lengkap dari konsultan tulang belakang dan lutut panggul.
Di Pekanbaru, tim dokter ortopedi terdiri dari, Dr. Syafrudin, Sp.OT (K) Spine, Dr. Jacky Ardianto Horas, Sp.OT (K) Hip and Knee, dan Dr. Yanuar Kristianto, Sp.OT.
Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine menjelaskan, kecanggihan teknologi yang dimiliki Gatam Institute Eka Hospital Pekanbaru dalam penanganan Hernia Nukleus Pulposus (HNP) yaitu dengan menggunakan Endoscopy dimana teknik operasi menggunakan alat ini di tulang belakang dengan tujuan untuk membebaskan saraf terjepit.
"Prosedur ini merupakan operasi minimal invasive dimana pembedahan hanya melalui sayatan kecil. Alat tersebut kemudian dihubungkan dengan kamera, sehingga kondisi bantalan dan saraf dapat dilihat oleh dokter melalui monitor," ungkapnya.
Kehadiran Gatam Institute di Eka Hospital Grup diharapkan menjadi pusat penanganan kasus-kasus berat untuk bidang ortopedi dan bukannya tidak mungkin dapat menjadi tempat pembelajaran bagi dokter-dokter ortopedi di seluruh Indonesia.
"Dengan kehadiran Pusat Ortopedi di Eka Hospital diharapkan dapat membantu warga di Pekanbaru akan pelayanan serta pengobatan tulang yang menyeluruh," ungkap Direktur Regional Eka Hospital Pekanbaru dr. Elizabeth, Sabtu (6/8/2022).
Terlebih di tahun 2022 ini, tepat 100 tahun Eka Tjipta Widjaja. Eka Hospital Pekanbaru akan selalu berusaha memberi yang terbaik dengan kualitas internasional bagi para pasien. Eka Hospital Pekanbaru berkomitmen menjadi penyedia layanan kesehatan terdepan di Indonesia dan mancanegara.
Peralatan Serba Canggih
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengungkap fakta, bahwa hampir 1 juta warga Indonesia memilih ke luar negeri untuk berobat.
"Ada sekitar 600.000 sampai 1 juta orang Indonesia yang berobat ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan," terang Wamenkes Dante, saat ditemui di Gedung Prodia Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2022) lalu.
Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Hasbullah Thabrany juga menyebutkan kualitas dan persepsi layanan kesehatan menjadi alasan masyarakat untuk berobat ke luar negeri.
Mengetahui kenyataan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa sedih.
Jokowi mengungkapkan bahwa hampir Rp 110 triliun total uang yang dipakai berobat warga negara Indonesia ke luar negeri setiap tahunnya.
"Uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan keluar negeri lebih dari Rp 110 triliun setiap tahunnya," ungkapnya.
"Saya tuh paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ada yang ke Amerika," kata Jokowi.
Padahal, pakar kesehatan tanah air mengatakan bahwa sebenarnya, peralatan kesehatan di rumah sakit Indonesia sudah sebanding dengan yang ada di negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
"Alat-alat medis yang masuk ke Indonesia sama dengan yang berada di luar negeri, bahkan beberapa rumah sakit juga sudah memiliki peralatan berteknologi terkini," ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, seperti dinukil dari republika.co.id, Jumat (18/3/2022).
Menurut Prof Ari, ada yang beranggapan bahwa rumah sakit di Singapura lebih baik, namun dia tidak sependapat.
"Kadang-kadang ketika orang bilang di Singapura lebih baik, saya bilang enggaklah. Ketika teknologi ini datang, teknologi di Singapura dan Malaysia juga baru datang, jadi jangan bilang kalau rumah sakit di Indonesia itu alatnya ketinggalan," ujar Prof Ari lagi.
Pendapat Prof Ari perlu jadi pertimbangan untuk mengubah pola fikir banyak masyarakat Indonesia selama ini. Bahwa rumah sakit di tanah air juga menyediakan teknologi canggih dalam pelayanan kesehatan.
Seperti halnya Eka Hospital Pekanbaru yang telah memiliki Robotic Navigation dalam penanganan Orthopedi Station. Robotic Navigation merupakan satu-satunya di Indonesia dan pertama di Asia Tenggara. Alat ini diluncurkan Februari 2022 lalu.
Delapan bulan setelahnya, 100 operasi dengan alat canggih ini tuntas dilakukan dengan tingkat keberhasilan 100 persen. Di antara 100 pasien itu sudah termasuk pasien dari Riau.
Selain Robotic Navigation, ada juga alat canggih lainnya. Yakni meja operasi yang dinamai Pro Axis Table, yang punya penampakan beda dengan meja operasi pada umumnya. Meja ini bisa bergerak menyesuaikan kebutuhan dokter.
Operasi tulang belakang menggunakan Robot Navigasi Eka Hospital. Foto: Dok: Eka Hospital
Teknologi pendukung canggih lainnya yakni C Arm Radiologi, standing MRI, dan Artroskopi, yang membantu dokter untuk dapat melakukan operasi lebih baik.
Dengan segala kelengkapan teknologi moderen di rumah sakit Pekanbaru ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berobat di dalam negeri saja.
Eka Hospital Pekanbaru pun memberanikan diri menyatakan sebagai pusat ortopedi tercanggih di Asia Tenggara yang mewakili Indonesia.
Menyandang predikat itu, Eka Hospital Pekanbaru memiliki tanggung jawab untuk terus menghadirkan teknologi canggih lainnya guna membantu tangan-tangan ahli, yaitu para dokter terbaik, dalam melakukan operasi, demi kesembuhan pasien.
Kolaborasi kecanggihan teknologi kedokteran dan keahlian tim dokter ortopedi Gatam Institute Eka Hospital diharapkan akan membawa tindakan operasi tulang belakang di Indonesia ke era baru dan tentunya tidak kalah dengan perkembangan dunia kedokteran di luar negeri.
Apresiasi Pemerintah
Saat menghadiri peresmian Gatam Institute Orthopedic and Spine Center Eka Hospital Pekanbaru, 5 Agutus 2022 kemarin, Wakil Gubernur Riau Edy Natar mengakui pemerintah masih memiliki keterbatasan dalam memberikan layanan kesehatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Maka, ia mengharapkan peran serta pihak swasta dalam mengisi kebutuhan kesehatan, khususnya rumah sakit.
"Pemprov Riau sangat mengapresiasi langkah rumah sakit swasta yang berkontribusi dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Riau," ungkapnya.
Dia juga menuturkan, tak sedikitpun memiliki keraguan terhadap kemampuan dokter yang ada di Riau. Namun yang menjadi perhatian ialah sebagian besar masyarakat lebih memilih berobat keluar negeri karena dianggap lebih canggih, nyaman, dan lebih profesional.
Maka, kehadiran Eka Hospital Pekanbaru dengan alat-alatnya yang canggih dan pelayanan yang profesional akan menjawab tantangan tersebut.
“Kita harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa layanan kesehatan di dalam negeri tak kalah dengan layanan kesehatan di luar negeri," tegas Wagubri.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, Boby Rachmat menyambut baik peresmian Pusat Ortopedi dan tulang belakang di RS Eka Hospital Pekanbaru, Riau.
Ia mengatakan pelayanan kesehatan dan spesialis pengobatan tulang belakang dengan teknologi tinggi di Indonesia ini sangat dibutuhkan.
"Kami mengapresiasi upaya RS Eka Hospital yang menghadirkan Gatam Institute Orthopedic and Spine. Ini menjadi sesuatu yang menarik bagi kami (Dispora yang menangani atlet-atlet, red), terutama Riau. Sebab, banyak sekali case (kasus, red) terkait tulang, khususnya tulang belakang, termasuk almarhum bapak saya sendiri," kata Boby saat digelarnya seminar yang dilaksanakan di aula lantai 8, RS Eka Hospital Pekanbaru, Jumat (5/8/2022).
Sehingga, Boby memandang kehadiran pusat ortopedi dan tulang belakang di RS Eka Hospital Pekanbaru ini sebagai solusi bagi para atlet-atlet Riau yang sangat beresiko cedera.
"Para atlet ini sering beradu fisik, terutama di cabang bela diri, sepak bola dan cabang lainnya. Ketika terjadi cedera di luar case yang pernah kami tangani, kami bingung. Ke depannya, jika terjadi hal yang seperti ini, semoga RS Eka Hospital yang menjadi solusinya," harapnya.
Saat ini Eka Hospital Pekanbaru juga menjadi official medical partner bagi klub sepakbola ternama yaitu Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya atau dikenal dengan PSPS Riau mengikuti jejak Eka Hospital BSD yang lebih dulu menjadi official medical partner untuk Persija Jakarta.
Presiden klub PSPS Riau Norizam Tukiman menyampaikan terimakasih kepada Eka Hospital Pekanbaru yang telah menjadi salah satu sponsor untuk musim 2022.
“Medical check up menjadi sumbangan yang baik untuk PSPS. Ke depan, harapannya Eka Hospital akan terus bersama kita,” sebutnya.
Ia mengakui Eka Hospital sebagai rumah sakit ternama di Riau sangat peduli pada olahraga, khusunya di bidang kesehatan.
“Maksudnya dalam kecederaan dalam sepakbola, saya rasa Eka (Hospital) terdepan dalam hal ini,” sambungnya.
Kepedulian Sosial
Kepedulian Eka Hospital Pekanbaru terhadap sekitar, baik di bidang olahraga, pendidikan, dan sosial tak lepas dari nilai-nilai Sinar Mas dan Keberagaman. Kepedulian sosial tinggi terhadap masyarakat adalah sifar dasar Eka Tjipta Widjaja. Tak heran dia pernah dinobatkan sebagai Hero of Philantrophy by Forbes Asia.
Perusahaan-perusahaan pilar Sinar Mas juga menerapkan filosofi ini. Salah satunya Eka Hospital Pekanbaru.
Banyak kegiatan sosial dan pendidikan yang telah dilakukan Eka Hospital Pekanbaru dari tahun ke tahun.
Seperti baru-baru ini, Eka Hospital dan PMI Pekanbaru berkolaborasi melakukan bakti sosial donor darah guna memperingati Hari Donor Darah Sedunia sekaligus Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-238.
Kegiatan yang diadakan di Mal Pekanbaru, Selasa (14/6/2022) itu menargetkan 400 kantong darah bisa terkumpul.
Manajer Pemasaran dan Komunikasi Eka Hospital Pekanbaru Mohd Fikri Sulthoni menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang turut menyukseskan terselenggaranya kegiatan tersebut. Selain itu, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada para pendonor karena telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, serta rutin mendonorkan darahnya untuk membantu sesama.
Dalam kegiatan ini, dikatakan Fikri lagi, pihaknya awalnya menargetkan 400 kantong darah. Namun, melihat tingginya antusiasme masyarakat umum serta sejumlah instansi terkait seperti Satpol PP Kota Pekanbaru, BPBD Pekanbaru dan juga TNI AU, dirinya optimistis akan melampaui target.
Lanjut Fikri, biasanya, Eka Hospital Pekanbaru melaksanakan kegiatan donor darah minimal empat kali dalam setahun dengan bekerja sama dengan pihak pemerintah dan swasta.
“Setelah pandemi, ini yang pertama kita gelar. Biasanya dalam setahun 4 kali. Semoga kegiatan serupa bisa kembali dilaksanakan,” harapnya.
Sebelumnya, Eka Hospital Pekanbaru juga telah mewakafkan Alquran pada Rabu (20/4/2022) kepada Masjid Al-Iman, Masjid Al-Ikhlas dan Musala An-Nur, yang berlokasi di sekitar Eka Hospital Pekanbaru.
Mushaf Alquran yang diwakafkan diharap dapat menjadi aliran pahala yang terus mengalir, dari setiap huruf yang dibaca oleh para pembaca & penghafal yang menerima wakaf kali ini. ***
Penulis | : | Yusni Fatimah Lubis |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |






















01
02
03
04
05






