PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Kota Pekanbaru melaunching Layanan CT-Scan 128 Slice Somatom Go. Top, Selasa (1/11/2022). Launching ini menjadi salah satu tonggak awal pengembangan layanan radiologi unggulan di RSI Ibnu Sina.

Launching Layanan CT-Scan 128 Slice ini dihadiri oleh Direktur RSI Ibnu Sina Pekanbaru dr. Tryanda Ferdiansyah, Ketua Yayasan Yarsi Muazin Zahari, Komisaris PT Syifa Utama Irma Rahman, Dirut PT Syifa Utama Hj. Eniwati Chaidir, para kepala rumah sakit dan klinik di Pekanbaru.

“Dengan diresmikannya Layanan CT-Scan 128 Slice ini, diharapkan dapat mengoptimalkan kualitas pelayanan kita di RSI Ibnu Sina. Salah satunya peningkatan kualitas penunjang diagnostik kita,” ujar Direktur RSI Ibnu Sina dr. Tryanda Ferdiansyah, Selasa (1/11/2022).

CT-Scan 128 Slice ini satu-satunya di Riau dan baru dimiliki oleh RSI Ibnu Sina. Banyak kelebihan yang dimiliki alat ini, diantaranya dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih tajam dan mampu merekontruksi gambar. Selain itu, membuat pasien lebih nyaman, selama pemeriksaan sehingga hasil diagnosa bisa lebih tepat.

Dia berharap alat CT-Scan 128 slice ini dapat digunakan oleh semua masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru dan sekitarnya.

Baca: Peringati Milad ke-42 Tahun RSI Ibnu Sina, 40 Peserta Ikuti Seminar Awam Kesehatan Ibu dan Anak

"Alat ini bisa digunakan untuk pasien BPJS, BPJS Ketenagakerjaaan, Jasa Raharja, Jamkesda Siak, dan asuransi lainnya jika diindikasikan oleh dokter. Pasien yang membayar umum juga tidak perlu takut ke RSI Ibnu Sina Pekanbaru, karena harga pelayanan kita termasuk yang murah,” jelas dr. Ferdi.

Dengan alat CT-Scan 128 slice yang dimiliki saat ini, layanan radiologo di RSI Ibnu Sina sudah sejajar dengan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUP dr. Wahidin Sudiro Husodo, dan RSUP Dr Kariadi.

“Alhamdulillah walau baru dilaunching hari ini, namun kita sudah dapat izin dan layanan kepada pasien telah terlaksana sejak 22 September 2022 kemarin. Sudah 170 pasien yang kita layani, termasuk dari berbagai rumah sakit lainnya di Pekanbaru dan Riau," sebutnya.

Sementara itu, dr. Lukita Purnamasari, Sp Rad Kepala instalasi radiologi RSI Ibnu Sina, menjelaskan bahwa CT-Scan 128 Slice adalah alat canggih yang bisa mengambil image pasien dari kepala hingga ujung kaki.

"CT-Scan 128 Slice ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi dan memberikan gambaran diagnostik yang lebih baik, terutama untuk pemeriksaan organ bergerak termasuk jantung," sebutnya.

Pemeriksaan dengan alat ini bisa lebih cepat dan singkat, namun menghasilkan gambar lebih akurat, otomatis, serta resolusi yang lebih baik. Dengan gambar yang akurat, akan sangat membantu para dokter menjalankan tugasnya demi kesembuhan pasien.

"Tampilan gambarnya potongannya lebih tipis, sehingga lebih teliti, jelas untuk mencari kelainan tubuh. Juga memungkinkan direkonstruksi ke bentuk 3 dimensi, sehingga menghasilkan gambar lebih nyata. Tingkat radiasi juga lebih kecil, sehingga lebih aman bagi tubuh," terangnya lagi.

Alat ini bisa mendeteksi beragam penyakit, seperti kelainan anatomi jantung, rongga perut seperti ginjal, usus, liver, kanker hati, dan lainnya.

"Bisa juga deteksi sini serangan stroke. Infeksi di otak, pendarahan, dan gangguan pembuluh darah. Ada yang tanpa obat dan dengan obat," urainya lagi.

Diungkapkannya, alat tersebut dapat digunakan untuk semua usia dan lebih aman bila dibandingkan alat CT Scan sebelumnya. Kelebihan lainnya adalah kita dapat melihat gambar dengan warna.

Alat ini juga akurat untuk digunakan pengambilan gambar pada organ yang bergerak seperti jantung, bahkan pengambilan gambar pada pembuluh darah.

"Alat ini juga dapat digunakan untuk Medical Check Up pasien agar melihat bagaimana kondisi, perut, otak, rongga dada, dan lain sebagainya," tambahnya.

Peresmian penggunaan alat ini ditandai dengan pemotongan pita oleh Komisaris PT Syifa Utama Irma Rahman, didampingi Hj. Eniwati Chaidir selaku Direktur Utama PT Syifa Utama yang menaungi RSI Ibnu Sina Pekanbaru.

Dalam kesempatan itu juga digelar mini simposium yang disampaikan oleh dr. Lukita Purnamasari, Sp.Rad dan Perwakilan Siemens Indonesia.