PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sambiloto atau Andrographis paniculata merupakan tanaman herbal dari kawasan Asia Selatan. Sambiloto dapat tumbuh subur di Indonesia, terutama pada dataran dengan ketinggian 1-700 meter di atas permukaan laut.
Bagian khas dari tanaman ini ialah daun berbentuk pedang atau lanset dan bunga berwarna putih. Tanaman ini dijuluki sebagai "King of Bitter" atau Raja Pahit karena rasa daunnya yang luar biasa pahit.
Di balik rasanya yang pahit, daun ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahwa daun sambiloto dapat dimanfaatkan untuk radang, amandel, demam, penawar racun, diabates, sampai tifus.
Berikut beberapa manfaat daun sambiloto yang telah dirangkum oleh CAKAPLAH.com.
Meredakan peradangan
Peradangan merupakan sistem alami tubuh dalam melindungi dan memulihkan diri dari infeksi, cedera, atau penyakit. Gejala peradangan yang umum yaitu merasa tidak enak badan, demam, nyeri, atau bengkak di bagian tubuh tertentu.
Untuk mengatasi gejala peradangan dan mempercepat penyembuhan, bisa mengonsumsi makanan dengan sifat anti-peradangan seperti daun sambiloto. Dikutip dari laman Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, daun sambiloto mengandung sejumah senyawa anti inflamasi, termasuk saponin, terpenoid, tannin, dan flavonoid.
Menurunkan demam
Demam adalah salah satu reaksi tubuh akibat peradangan, yang terjadi saat tubuh mengalami infeksi, baik akibat virus, bakteri, atau zat berbahaya lain.
Kandungan anti inflamasi pada daun sambiloto membantu menyembuhkan demam secara alami.
Tak hanya itu, manfaat daun sambiloto juga berasal dari sifat antibakteri dan antivirusnya.
Memperkuat imun
Tanaman ini mampu memperbaiki dan merangsang kinerja sel-se darah putih. Leukosit atau sel darah putih ini berguna dalam menghasilkan antibodi untuk membasmi zat berbahaya dalam tubuh. Sehingga tubuh dapat lebih efektif mencegah virus, bakteri, parasit, atau zat berbahaya yang masuk ke tubuh.
Menghambat sel kanker
Daun sambiloto mengandung Andrographolide sebagai komponen utama. Dilansir dari laman BPOM, telah dilakukan pengujian mengenai seberapa jauh aktivitas antikanker andrographolide terhadap pertumbuhan sel kanker.
Dari penelitian itu bisa disimpulkan bahwa andrographolide mampu menghambat perkembangan berbagai sel tumor yang mewakili bermacam tipe kanker secara in vitro. Sehingga daun sambiloto berpotensi dijadikan obat terapi bagi pengidap kanker.
Menurunkan tekanan darah tinggi
Daun sambiloto yang berbentuk jamu, teh herbal, atau suplemen berguna untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Tumbuhan ini bisa melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lancar dan stabil.
Dalam penggunaan daun sambiloto sebagai obat hipertensi harus dalam pengawasan dokter. Karena tanaman ini dapat menyebabkan efek samping berupa penurunan tekanan darah atau hipotensi.
Menurunkan gula darah tinggi
Dalam penelitian Indian Journal of Pharmacology, dengan objek penelitian menggunakan tikus membuktikan bahwa daun sambiloto dapat menurunkan kadar glukosa, trigliserida, serta kolesterol pada. Hal ini menandakan daun sambiloto dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, tanaman ini dapat pula mendukung efektivitas dalam pengobatan diabetes dengan metformin, obat penurun gula darah. Namun, mengonsumsi daun ini dianjurkan tidak berlebihan karena bisa menyebabkan hipoglikemia yaitu kondisi saat kadar gula darah berada di bawah normal.
Meradakan gejala flu
Mengonsumsi daun sambiloto juga dapat meredakan gejala flu seperti bersin, demam, nyeri tenggorokan, batuk, serta pilek. Selain itu, tumbuhan dengan nama latin Andrographis paniculata ini juga dapat meringankan gejala meriang atau masuk angin.
Mengatasi gejala radang amandel
Amandel mempunyai fungsi untuk menangkal berbagai kuman, bakteri, dan virus yang masuk ke tubuh melalui mulut. Tetapi, salah satu baguan tubuh inu juga bisa mengalami peradangan yang diakibatkan oleh onfeksi virus atau bakteri.
Mengonsumsi daun sambiloto dapat mengatasi gejala radang amandel seperti demam dan nyeri. Menurut WebMD, daun sambiloto bekerja sama baiknya dengan acetaminophen atau paracetamol, yaitu obat pereda nyeri dan demam.
Penulis | : | Athifah Faradilla/Nurul Annisa |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |