PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebanyak 700 peserta dari berbagai negara menghadiri acara Workshop dan Simposium dalam rangka pertemuan tahunan Indonesia Society on Intensive Care Medicine (ISICM) atau Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia (Perdici) yang ke-14 tahun di Hotel Pangeran Pekanbaru, Riau Jumat (15/9/2023). Acara ini juga sekaligus dalam rangka peringatan hari Sepsis sedunia yang ke-11.

 

Ketua Panitia Acara dr. Novita Anggraeni, SpAn-TI., Subsp.TI(K), M.Kes mengatakan rangkaian acara sudah digelar sejak tanggal 13 September lalu dan untuk puncaknya akan digelar pada tanggal 17 September mendatang.

 

"Untuk acara workshop dan simposium hari ini diikuti sekitar oleh 700 peserta. Untuk acara simposium ini juga diikuti oleh perwakilan perhimpunan serupa dari 9 negara yakni Amerika, Australi, Ne Zealend Korea Selatan, Kamboja dan juga Taiwan," ujar dr. Novita Anggraeni, SpAn-TI., Subsp.TI(K), M.Kes, Jumat (15/9/2023).

 

Ia mengatakan nantinya di tanggal 17 September akan digelar puncak peringatan hari Sepsis sedunia. Acara akan diadakan di area Car Free Day (CFD) Sudirman. 

 

"Akan ada acara lomba lari, Fun Walk, kemudian ada jiga Talk Show untuk mengajak masyarakat mengenal sepsis serta bahayanya. Acara tersebut akan diikuti kurang lebih 800 an peserta dari unsur Nakes, Pemerintah, unsur polri TNI dan pendidikan, mahasiswa dan juga  dari masyarakat umum," Cakapnya.

 

DR. dr. Erwin Pradian, SpAn-TI., Subsp.TI(K)., Subsp.AR(K)., M.Kes selaku Presiden ISICM (Perdici) mengatakan acara ini sebetulnya adalah acara simposium yang dilakukan setiap tahun bersama dengan hari sepsis sedunia.

 

"Jadi memang selalu di bulan September dan biasanya kami mengadakannya itu berpindah pindah jadi dari satu kota ke kota lain. Dan untuk saat ini acaranya digelar di Kota Pekanbaru," ujar DR. dr. Erwin Pradian, SpAn-TI., Subsp.TI(K)., Subsp.AR(K)., M.Kes

 

Ia mengatakan tujuan pertemuan tahunan ini adalah yang pertama untuk mengupdate keilmuan yang berkembang di dunia intensive care baik. Melalui pertemuan ini, pihaknya berharap dapat memperbarui dan memperluas pengetahuan tentang pengobatan perawatan intensif.

 

"Yang kedua kami juga ingin meningkatkan skill kompetensi. Selain itu juga sebagai sosialisasi tentunya pada masyarakat bahwa kami adalah satu organisasi yang punya misi. Sebetulnya misi akhirnya ingin meningkatkan pelayanan kesehatan terutama khusunya bidang intensive care," jelasnya.

 

Gubernur Riau Syamsuar yang membuka acara menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan yang telah menempatkan kegiatan Simposium dan seminar ini di Pekanbaru.

 

"Mudah-mudahan dengan adanya simposium ini menambah wawasan kita semua sekaligus mempersiapkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa yang akan datang dan mudah-mudahan bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia yang kita cintai ini," ujar Syamsuar.

 

Ia mengatakan dalam setahun terdapat sekitar 47 sampai 50 juta kasus sepsis di seluruh dunia dimana 11 juta dinyatakan meninggal dunia. Dengan kata lain setiap 2.8 detik ada 1 orang meninggal dunia karena sepsis.

 

Sepsis dapat menyerang berbagai kalangan umur, baik tua, muda, remaja. Fakta tersebut menimbulkan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat.

 

"Melalui peringatan hari sepsis seluruh dunia yang kita laksanakan pada hari ini, adalah salah satu upaya untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis di Indonesia bahkan di dunia. Harapannya pada momentum ini kita dapat saling bertukar pikiran serta informasi terkait pemecahan kasus sepsis yang ada di Indonesia dan Provinsi Riau sehingga dapat menemukan jawabannya seperti apa," ucapnya. 

 

Syamsuar mengatakan pemberian vaksin, menjaga kebersihan, penyediaan air bersih, serta penyediaan sarana prasarana yang baik adalah hal yang dapat diupayakan untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis.

 

"Pemerintah Provinsi Riau siap menempuh segala upaya yang dilakukan untuk mencegah pertumbuhan kasus sepsis di Indonesia. Bersama kita bisa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mencegah jumlah kematian akibat sepsis," pungkasnya.