Kulit Buah Melinjo Sebagai Penurun Kadar Asam Urat
Selasa, 13 Juni 2017 17:50 WIB
JAKARTA (CAKAPLAH) - Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh. Mamalia selain primata tingkat tinggi memiliki uratase yang mampu mengubah asam urat menjadi alantoin yang merupakan produk larut air.
Manusia tidak memiliki uratase, sehingga produk akhir metabolisme purin adalah asam urat. Kadar asam urat yang melebihi batas kelarutannya, akan menyebabkan kristalisasi natrium urat di jaringan lunak dan sendi yang disebut gout.
Pengobatan gout umumnya dilakukan dengan obat yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase. Salah satu obat sintetis yang digunakan untuk terapi asam urat adalah allopurinol.
Obat ini memiliki beberapa efek samping, seperti demam, menggigil, leukopenia, serta gangguan pencernaan. Perlu adanya obat alternatif yang memiliki aktivitas pengobatan lebih baik dan rendah efek samping. Obat tradisional yang berasal dari tumbuhan umumnya memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat-obatan kimia.
Atas hal tersebut Chintia Ayu Puspita mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian (PKM-P) bersama tim yang terdiri dari Syfa Zulaeha, dan Dandung Wasana terdorong melakukan penelitian untuk mencari bahan potensial alami penurun kadar asam urat dari bahan kulit melinjo.
“Kalau dalam istilah keseharian orang menyebut asam urat itu penyakit, padahal asam urat itu senyawa bukan penyakitnya, penyakitnya itu namanya pirai kalo dalam ilmiahnya gout. Pirai itu sendiri karena kadar asam urat dalam darahnya tinggi. Manusia membutuhkan asam urat sebagai anti-oksidan, apabila kadarnya berlebihan dalam tubuh lama-lama akan mengkristal akhirnya mengendap bisa di persendian, ginjal dan jantung,” ungkap mahasiswi Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB ini, Selasa (6/13).
Melinjo dikenal sebagai tanaman yang memicu peningkatan kadar asam urat, namun berbagai kandungan senyawa dalam kulit melinjo diduga dapat menurunkan kadar asam urat.
Kulit melinjo yang memiliki daya inhibisi terhadap aktivitas xantin oksidase terbesar dalam penelitian Wulandari (2012) adalah ekstrak etanol kulit melinjo muda mentah dan direbus.
“Alasan kami memakai kulit melinjo adalah karena melinjo itu sendiri kan mengandung purin yang tinggi, jadi anggapan masyarakat apapun komponen melinjonya misalkan daunnya, kulitnya, bijinya itu bisa meningkatkan kadar asam urat, padahal kulit melinjonya sendiri itu memiliki fungsi kebalikannya. Sebenarnya yang bisa menaikkan kadar asam urat itu cuma bijinya, kalau kulitnya malah dapat menurunkannya,” tutur Chintia.
Chintia menambahkan, selama ini belum pernah ada yang meneliti secara invivo. “Sebenarnya sudah ada penelitian tentang kandungannya. Kandungan yang dapat menurunkannya itu flavonoidnya, dan ternyata itu tinggi di kulit melinjo yang muda makanya kita pilih selain untuk mengubah anggapan masyarakat itu tadi,” ujarnya.
Uji coba
Tim ini melakukan percobaan dengan menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. “Kita menggunakan hewan uji coba secara langsung, kita gunakan tikus putih. Awalnya kulit melinjo kita keringkan dan kita bikin ekstrak. Bikin ekstraknya kita pakai cara maserasi, itu simpel cuma dikasih pelatuknya terus di-shaker selama 3 kali 24 jam lalu dipekatkan. Ekstraknya berbentuk pasta. Setelah pekat, itulah yang kita gunakan untuk perlakuan dicekokin ke tikusnya,” ujar Chintia.
Sebanyak 25 ekor tikus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok standar yang terdiri dari 5 ekor tikus dan kelompok yang terdiri dari 20 ekor tikus. Kelompok standar diberikan pakan standar. Kelompok 20 ekor tikus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif dan perlakuan.
Kelompok kontrol positif terdiri dari 5 ekor tikus yang diberi pakan tinggi purin dan allopurinol. Kelompok kontrol negatif terdiri dari 5 ekor tikus yang diberi pakan tinggi kadar purin tanpa diberi ekstrak kulit buah melinjo maupun allopurinol.
Kelompok perlakuan merupakan kelompok tikus yang diberikan pakan tinggi purin dan juga ekstrak kulit buah melinjo. Kelompok perlakuan dibagi kembali menjadi dua kelompok berdasarkan dosis ekstrak kulit buah melinjo menurut Safwan (2016), yaitu dosis 6.48 mg/kgBB dan 51.8 mg/kgBB dengan masing-masing dosis diberikan pada 5 ekor tikus.
“Perlakuannya itu beda-beda, kelompok tikus normal itu tanpa perlakuan, kelompok kontrol positif perlakuannya dikasi obat sintetis allopurinol, kontrol negatif tidak diberi obat. Kemudian kelompok perlakuan dosis satu diberi obat yang kita uji, kelompok dosis dua sama tapi dosis ekstraknya dua kali lipat dari dosis pertama. Pemberiannya itu dicekok (oral). Setelah diberi perlakuan ditunggu satu jam, lalu dicek darah untuk melihat penurunan kadar asam uratnya, yang diberi ekstrak dengan yang diberi obat itu lebih efektif mana dalam menurunkan kadar asam urat. Setelah itu kita uji menggunakan kit terus tikusnya dihistopatologi untuk melihat gout-nya. Saat ini kita masih sampai tahap induksi,” paparnya.
Percobaan dibagi menjadi masa adaptasi selama dua minggu dan perlakuan selama empat minggu. Selama percobaan dilakukan pengukuran bobot dan pengambilan darah satu kali seminggu dan dilakukan pengujian darah untuk mengetahui kandungan asam urat pada tikus tersebut.
“Untuk tikusnya ada masa adaptasi, induksi dan perlakuan. Masa adaptasi dua minggu dan masa induksi selama tujuh hari. Untuk meningkatkan kadar asam uratnya kita pakai dua cara, pakai hati ayam dan senyawa kalium oksonat yang bisa menghambat enzim urikase, enzim yang dapat mengubah asam urat menjadi senyawa larut air sehingga asam urat tidak mengendap dan dikeluarkan lewat urin, sedangkan tikus itu punya enzim urikase,” ungkap Chintia.
Penelitian ini diharapkan dapat memicu penelitian lanjutan mengenai pembuatan produk obat herbal dari kulit buah melinjo untuk penderita gout serta memberikan kontribusi dalam bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan. “Harapannya semoga hasil kita ini bagus, bisa terbukti bahwa kulit melinjo bisa menurunkan kadar asam urat. Inovasi selanjutnya bisa dijadikan produk makanan atau apa pun yang bisa dikonsumsi manusia,” tutur Chintia.
Manusia tidak memiliki uratase, sehingga produk akhir metabolisme purin adalah asam urat. Kadar asam urat yang melebihi batas kelarutannya, akan menyebabkan kristalisasi natrium urat di jaringan lunak dan sendi yang disebut gout.
Pengobatan gout umumnya dilakukan dengan obat yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase. Salah satu obat sintetis yang digunakan untuk terapi asam urat adalah allopurinol.
Obat ini memiliki beberapa efek samping, seperti demam, menggigil, leukopenia, serta gangguan pencernaan. Perlu adanya obat alternatif yang memiliki aktivitas pengobatan lebih baik dan rendah efek samping. Obat tradisional yang berasal dari tumbuhan umumnya memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat-obatan kimia.
Atas hal tersebut Chintia Ayu Puspita mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Kreativitas Mahasiswa – Penelitian (PKM-P) bersama tim yang terdiri dari Syfa Zulaeha, dan Dandung Wasana terdorong melakukan penelitian untuk mencari bahan potensial alami penurun kadar asam urat dari bahan kulit melinjo.
“Kalau dalam istilah keseharian orang menyebut asam urat itu penyakit, padahal asam urat itu senyawa bukan penyakitnya, penyakitnya itu namanya pirai kalo dalam ilmiahnya gout. Pirai itu sendiri karena kadar asam urat dalam darahnya tinggi. Manusia membutuhkan asam urat sebagai anti-oksidan, apabila kadarnya berlebihan dalam tubuh lama-lama akan mengkristal akhirnya mengendap bisa di persendian, ginjal dan jantung,” ungkap mahasiswi Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB ini, Selasa (6/13).
Melinjo dikenal sebagai tanaman yang memicu peningkatan kadar asam urat, namun berbagai kandungan senyawa dalam kulit melinjo diduga dapat menurunkan kadar asam urat.
Kulit melinjo yang memiliki daya inhibisi terhadap aktivitas xantin oksidase terbesar dalam penelitian Wulandari (2012) adalah ekstrak etanol kulit melinjo muda mentah dan direbus.
“Alasan kami memakai kulit melinjo adalah karena melinjo itu sendiri kan mengandung purin yang tinggi, jadi anggapan masyarakat apapun komponen melinjonya misalkan daunnya, kulitnya, bijinya itu bisa meningkatkan kadar asam urat, padahal kulit melinjonya sendiri itu memiliki fungsi kebalikannya. Sebenarnya yang bisa menaikkan kadar asam urat itu cuma bijinya, kalau kulitnya malah dapat menurunkannya,” tutur Chintia.
Chintia menambahkan, selama ini belum pernah ada yang meneliti secara invivo. “Sebenarnya sudah ada penelitian tentang kandungannya. Kandungan yang dapat menurunkannya itu flavonoidnya, dan ternyata itu tinggi di kulit melinjo yang muda makanya kita pilih selain untuk mengubah anggapan masyarakat itu tadi,” ujarnya.
Uji coba
Tim ini melakukan percobaan dengan menggunakan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. “Kita menggunakan hewan uji coba secara langsung, kita gunakan tikus putih. Awalnya kulit melinjo kita keringkan dan kita bikin ekstrak. Bikin ekstraknya kita pakai cara maserasi, itu simpel cuma dikasih pelatuknya terus di-shaker selama 3 kali 24 jam lalu dipekatkan. Ekstraknya berbentuk pasta. Setelah pekat, itulah yang kita gunakan untuk perlakuan dicekokin ke tikusnya,” ujar Chintia.
Sebanyak 25 ekor tikus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok standar yang terdiri dari 5 ekor tikus dan kelompok yang terdiri dari 20 ekor tikus. Kelompok standar diberikan pakan standar. Kelompok 20 ekor tikus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif dan perlakuan.
Kelompok kontrol positif terdiri dari 5 ekor tikus yang diberi pakan tinggi purin dan allopurinol. Kelompok kontrol negatif terdiri dari 5 ekor tikus yang diberi pakan tinggi kadar purin tanpa diberi ekstrak kulit buah melinjo maupun allopurinol.
Kelompok perlakuan merupakan kelompok tikus yang diberikan pakan tinggi purin dan juga ekstrak kulit buah melinjo. Kelompok perlakuan dibagi kembali menjadi dua kelompok berdasarkan dosis ekstrak kulit buah melinjo menurut Safwan (2016), yaitu dosis 6.48 mg/kgBB dan 51.8 mg/kgBB dengan masing-masing dosis diberikan pada 5 ekor tikus.
“Perlakuannya itu beda-beda, kelompok tikus normal itu tanpa perlakuan, kelompok kontrol positif perlakuannya dikasi obat sintetis allopurinol, kontrol negatif tidak diberi obat. Kemudian kelompok perlakuan dosis satu diberi obat yang kita uji, kelompok dosis dua sama tapi dosis ekstraknya dua kali lipat dari dosis pertama. Pemberiannya itu dicekok (oral). Setelah diberi perlakuan ditunggu satu jam, lalu dicek darah untuk melihat penurunan kadar asam uratnya, yang diberi ekstrak dengan yang diberi obat itu lebih efektif mana dalam menurunkan kadar asam urat. Setelah itu kita uji menggunakan kit terus tikusnya dihistopatologi untuk melihat gout-nya. Saat ini kita masih sampai tahap induksi,” paparnya.
Percobaan dibagi menjadi masa adaptasi selama dua minggu dan perlakuan selama empat minggu. Selama percobaan dilakukan pengukuran bobot dan pengambilan darah satu kali seminggu dan dilakukan pengujian darah untuk mengetahui kandungan asam urat pada tikus tersebut.
“Untuk tikusnya ada masa adaptasi, induksi dan perlakuan. Masa adaptasi dua minggu dan masa induksi selama tujuh hari. Untuk meningkatkan kadar asam uratnya kita pakai dua cara, pakai hati ayam dan senyawa kalium oksonat yang bisa menghambat enzim urikase, enzim yang dapat mengubah asam urat menjadi senyawa larut air sehingga asam urat tidak mengendap dan dikeluarkan lewat urin, sedangkan tikus itu punya enzim urikase,” ungkap Chintia.
Penelitian ini diharapkan dapat memicu penelitian lanjutan mengenai pembuatan produk obat herbal dari kulit buah melinjo untuk penderita gout serta memberikan kontribusi dalam bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan. “Harapannya semoga hasil kita ini bagus, bisa terbukti bahwa kulit melinjo bisa menurunkan kadar asam urat. Inovasi selanjutnya bisa dijadikan produk makanan atau apa pun yang bisa dikonsumsi manusia,” tutur Chintia.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | republika.co.id |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Artikel Terkait
Sabtu, 17 Februari 2024 19:26 WIB
Usai Pengamanan Pemilu 2024, Personel Polresta Pekanbaru Cek Kesehatan
Sabtu, 24 Februari 2024 20:43 WIB
Bincang Sehat bersama IJN, Rumah Sakit Jantung Terbesar di Asia Pasifik
Sabtu, 27 Januari 2024 16:02 WIB
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 08 Mei 2023 18:17 WIB
DPR Minta Paramedis Tabayun, Jangan Baca RUU Kesehatan Sepotong-sepotong
Senin, 10 Oktober 2022 16:00 WIB
Identik dengan HAM, Kesehatan Mental harus Jadi Prioritas Global
Rabu, 07 April 2021 10:43 WIB
Cegah Penyebaran Covid-19, Ini yang Dilakukan Polsek Batang Cenaku
Selasa, 01 November 2022 19:52 WIB
Makanan Tak Alami Hingga Malas Olahraga Jadi Pemicu Munculnya Serangan Berbagai Penyakit
Selasa, 13 September 2022 13:55 WIB
Jangan Abaikan! Ini Tanda-Tanda yang Ditunjukkan Tubuh ketika Kehabisan Energi
Jum'at, 18 November 2022 15:21 WIB
Cegah Sakit di Musim Hujan dengan Mengonsumsi 7 Makanan Mengandung Vitamin B6
Selasa, 07 Februari 2023 21:13 WIB
Seluruh Puskesmas di Meranti Telah Dilengkapi Alat USG Kehamilan
Jumat, 29 September 2023
Komisi II Usul Kementerian ATR/BPN dan KLHK Kolaborasi Selesaikan Redistribusi Tanah
Jumat, 29 September 2023
Setjen DPR Berikan Perhatian Terhadap Pensiunan Melalui P3S
Kamis, 28 September 2023
TikTok Shop Cs Dilarang, Ketua DPR Berharap Aturan Baru Ciptakan Keseimbangan Pasar Digital dan Konvensional
Kamis, 21 September 2023
Ancaman DBD Meningkat, Puan Dorong Sosialisasi Masif Tekan Risiko Kematian
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
Topik
Selasa, 07 November 2023
Riau Terima Penghargaan Bhumandala Award 2023
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'
Kamis, 25 April 2024
Plt Bupati Asmar Hadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah di Surabaya
Kamis, 25 April 2024
Disdik Pekanbaru Minta Sekolah yang Gelar Halal Bi Halal Tak Ganggu Jam Belajar
Rabu, 24 April 2024
Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi SIK MSI Pimpin Rapat Anev dan Sampaikan Pesan Atensi Kapolda Riau
Rabu, 24 April 2024
Seminar Bersama Pandu Digital Madya, Memahami Literasi Digital Sektor Pendidikan
Minggu, 07 April 2024
Pererat Silaturahmi, Siwo PWI Riau Gelar Buka Bersama BJB dan PSSI
Kamis, 04 April 2024
5 Ide Resep Masakan Pakai Rice Cooker, Cocok untuk Anak Kos!
Kamis, 04 April 2024
Rekomendasi Fashion Wanita Zaman Sekarang
Jumat, 29 Maret 2024
Pengusaha Wanita di Riau Bagi-bagi Takjil Gratis kepada Pengguna Jalan
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru
Kamis, 25 April 2024
Rekomendasi HP Samsung Terbaik di Harga 2 Jutaan, Apa Saja?
Sabtu, 20 April 2024
7 Keunggulan Samsung Galaxy S23 Ultra, Dapatkan di Blibli
Kamis, 29 Februari 2024
Telkomsel dan ZTE Wujudkan Pengalaman Gigabit yang Andal dan Efisien
Selasa, 20 Februari 2024
Samsung Hadirkan Galaxy S24 Series dengan Kecerdasan Software Canggih
Kamis, 18 April 2024
Ini Dia Manfaat Merawat Gigi, Yuk, Kunjungi Klinik Gigi Terdekat Sekarang!
Kamis, 22 Februari 2024
Pemula di Dunia Yoga? Inilah Panduan Cara Memilih Matras Yoga yang Tepat
Sabtu, 27 Januari 2024
Cegah Resistensi, Gunakan Obat Antibiotik dengan Bijak
Senin, 15 Januari 2024
14 Persiapan Penting Awal Kehamilan untuk Calon Ibunda dan Buah Hati
Kamis, 25 April 2024
Politeknik Pengadaan Nasional Beri Diskon 30 Persen untuk Anak ASN, TNI dan Polri
Rabu, 24 April 2024
UMRI Resmikan Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Manajemen dan Kewirausahaan
Rabu, 24 April 2024
Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan bagi Gen Z
Sabtu, 06 April 2024
Rangkaian Ramadan Ceria Umri Berakhir, 5.000 Orang Terima Manfaat
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana
Jumat, 09 Februari 2024
Lika-liku 7 Perjalanan Asmara Ayu Ting Ting hingga Tunangan dengan Anggota TNI
Minggu, 28 Januari 2024
Huh Yunjin Bak Sehati Dengan Han So Hee Kala Cuma Pakai Dalaman Di Trailer LE SSERAFIM
Sabtu, 27 Januari 2024
Gigi Hadid dan Bradley Cooper Tak Sungkan Perlihatkan Kemesraan
Rabu, 24 Januari 2024
Park Ji-hyun Ungkap Persiapan Membinangi Drama Terbarunya
Terpopuler
01
Minggu, 21 April 2024 18:59 WIB
Pekan Depan BUMN China ke Riau, Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatera
02
Senin, 22 April 2024 12:48 WIB
Harga Emas di Pekanbaru Melonjak, Tembus Rp3 Jutaan
03
Rabu, 24 April 2024 22:39 WIB
Kejagung Periksa Dua Pejabat Riau dan Kemendag Soal Importasi Gula PT SMIP
04
Selasa, 23 April 2024 11:29 WIB
Edarkan Sabu, Pasutri di Pekanbaru Dibui
05
Rabu, 24 April 2024 09:21 WIB
Ikuti SNBP, Siswa SMAN 8 Pekanbaru Terbanyak Lulus di UGM
Foto
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil
Rabu, 09 Oktober 2019
Reaksi Pimpinan DPRD Siak Terkait PTPN V Buang Limbah Sembarangan
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari
Rabu, 13 Maret 2024
Kepala BKPSDM Pekanbaru Harapkan Kinerja ASN Maksimal Selama Bulan Ramadan
Jumat, 08 Maret 2024
Pemko Pekanbaru Sudah Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1445 H
Rabu, 28 Februari 2024
Pemko Pekanbaru Masih Tunggu Juknis Pusat Terkait Seleksi CPNS dan PPPK
Selasa, 27 Februari 2024
Kepala BKPSDM Dampingi Pj Walikota Terima Penghargaan Anugerah Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Tahun 2023
Indeks Berita