PEKANBARU (CAKAPLAH) - Nyaris dua tahun sejak kasus penyebaran Covid-19 pertama masuk ke Indonesia, hampir semua kalangan pernah terserang Covid-19. Mulai dari menteri sampai petani, tak luput dari ulah Covid-19 menyerang pertahanan diri kala protokol kesehatan tak dipatuhi.
Namun, dari mereka, tidak sedikit pula yang berhasil bangkit melawan Covid-19. Dengan menjaga pikiran tetap positif, berikhtiar pengobatan serta beristirahat, kunci utama dari mereka yang berhasil dan menyandang predikat penyintas Covid-19.
Seperti kisah dari Ketua DPC PKB Kota Pekanbaru, Taufik Arrakhman, yang terserang Covid-19 saat mengikuti rapat dengan DPP PKB. Ia mengatakan, awalnya ia curiga terserang Covid-19 karena ia tidak bisa merasakan minyak aromaterapi yang biasa dipergunakannya. Dan ia langsung memutuskan untuk melakukan tes Swab PCR, dan benar ia positif.
Setelah dinyatakan positif, ia memilih untuk melakukan isolasi mandiri. Beberapa hari awal dirinya mengalami panas tinggi, kemudian tidak bisa merasa.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa terus untuk berikhtiar, dengan meminum obat obatan serta vitamin, berolahraga dan yang terpenting adalah berjemur di pagi hari.
"Ada yang lucu saat saya berjemur. Seorang kawan mengatakan berjemur dengan mendongakkn kepala, agar cahaya matahari langsung masuk ke hidung saya. Saya melakukan hal itu, mungkin tersugesti, tapi saya yakin kesembuhan saya aalah satunya karena itu, dan pikiran positif saya," kafa Tuafik.
Setelau berjuang melawan Covid-19, dan setelah dinyatakan sembuh, Taufik mengatakan, bahwa dirinya lebih aware lagi dalam menjaga protokol kesehatan, dengan memakai masker menjadi acuan utama.
Menjaga pikiran positif juga menjadi titik balik penyembuhan Ketua DPRD Riau, Yulisman yang terserang Covid-19 setelah melakukan vaksinasi tahap 1.
Sebagai ketua dari lembaga legislatif di Riau, dirinya disibukkan dengan kegiatan yang padat dan mobilitas yang terbilang tinggi.
Meski telah mengikuti vaksinasi, namun terkadang dalam kegiatan acara, terlebih di desa, masih ada masyarakat yang ingin bersalaman langsung dengannya yang agak sulit untuk dihindari sebagai pejabat publik.
Karena merasakan tubuhnya yang berbeda dari biasanya, ia pun memutuskan untuk Swab PCR, dan memang hasilnya ia terserang Covid-19.
Ia langsung mengambil langkah cepat, untuk tidak satu rumah dengan keluarganya tercinta, dan melewati fase penyembuhan dengan isolasi mandiri.
"Memang yang utama adalah harus berpikiran positif pasti sembuh. Kemudian kita berikhtiar, dengan obat, vitamin dan istirahat. Serta memang memakai masker. Alhamdulillah setelah beberapa hari dan saya terus berpikir positif saya bisa sembuh, akhirnya saya sembuh," ujarnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |