PEKANBARU (CAKAPLAH)-Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Pekanbaru mendapatkan kunjungan dari Deasy Larasaty selaku Country Manager Smile Train Indonesia (STI), Rabu (22/6/2022).
Kunjungan ini ditujukan untuk update mengenai pelayanan bibir sumbing serta kunjungan ke pasien yang telah menjalani operasi bibir sumbing dan celah langit-langit mulut di RSI Ibnu Sina Pekanbaru.
RSI Ibnu Sina Pekanbaru telah menjalankan program operasi bibir sumbing dan celah langit mulut, bekerja sama dengan STI sejak tahun 2008 silam.
Direktur RSI Ibnu Sina Pekanbaru, dr. Tryanda Ferdiansyah menerangkan, RSI Ibnu Sina berkomitmen menjadi Cleft Center, dimana bisa melayani pasien dengan bibir sumbing secara komprehensif.
“Kita berkomitmen menjadikan RS Islam Ibnu Sina sebagai Cleft Center, dimana kita dapat melayani pasien dengan bibir sumbing secara komprehensif, dimulai dari operasi, pemberian nutrisi yang baik (makanan tambahan), terapi wicara, pendampingan psikososial, dan lain sebagainya," sebutnya saat memberi sambutan dalam pertemuan itu, Rabu (22/6/2022).
Dia juga mengutarakan bahwa kerjasama RSI Ibnu Sina Pekanbaru dengan STI, awalnya dibawa oleh Alm Dr. drg. Masrial, Sp.BM(K).
"Sampai saat ini RSI Ibnu Sina Pekanbaru telah melakukan operasi lebih dari dua ribu kasus bibir sumbing dan celah langit mulut. Kami sangat berharap doa dan dukungan dari masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru dan sekitarnya," tambahnya.
Bahkan tahun 2018 lalu, RSI Ibnu Sina Pekanbaru mendapatkan rekor MURI untuk Operasi Bibir Sumbing dan Celah Langit terbanyak.
"Operasi bibir sumbing dan celah langit ini tidak terbatas pada pasien anak saja, tetapi juga pasien dewasa. Selain itu, RSI Ibnu Sina tidak memungut biaya sepeserpun dan pasien tidak membutuhkan asuransi apapun. Jadi, apabila kita melihat ada orang dengan bibir sumbing atau celah langit dapat langsung menghubungi RSI Ibnu Sina Pekanbaru untuk di follow up oleh tim kita," jelasnya lagi.
Penulis | : | Yusni/Rilis |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |