(CAKAPLAH) - Keputihan merupakan kondisi saat vagina mengeluarkan cairan lendir kental yang berwarna bening. Kondisi ini merupakan mekanisme tubuh yang terjadi secara alami dengan tujuan untuk menjaga kelembaban dan kebersihan sekaligus melindungi vagina dari infeksi.
Keputihan yang terjadi pada wanita bisa saja berbeda setiap siklusnya. Ada yang berwarna bening dan cair, berwarna putih susu dan lengket, hingga keputihan darah. Keputihan bisa saja menjadi tanda tubuh sedang sehat atau tanda penyakit lainnya. Jika Anda merasa ada gejala-gejala yang mengkhawatirkan dari siklus keputihan Anda, Anda bisa tanya dokter secara langsung maupun melalui aplikasi di handphone Anda.
Lalu, bagaimana jika keputihan tersebut disertai atau bercampur dengan darah? Apakah ini hal yang wajar? Untuk lebih jelasnya, simak informasi mengenai beberapa penyebab keputihan darah di bawah ini!
Faktor Penyebab Keputihan Darah
Keputihan umumnya berwarna putih benang dengan tekstur yang agak lengket. Keputihan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan kondisi tubuh Anda. Pada kasus keputihan darah, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini. Apa saja faktor keputihan darah yang biasanya terjadi? Ketahui faktanya melalui ulasan berikut.
1. Menstruasi
Keputihan disertai dengan darah biasanya sering terjadi pada saat mendekati masa periode menstruasi Anda dimulai. Ini bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang berada pada siklus ovulasi atau waktu menstruasi Anda akan dimulai. Ovulasi umumnya terjadi pada hari ke 8-12 sebelum siklus menstruasi atau hari pertama haid Anda dimulai.
Selain itu, keputihan dengan darah juga dapat terjadi pada saat periode menstruasi berakhir. Bisa saja cairan yang keluar berbarengan dengan darah menstruasi, maka hal ini tidak perlu Anda khawatirkan.
2. Kehamilan
Keputihan bercampur dengan darah juga menjadi tanda Anda memasuki masa kehamilan. Hal ini bisa terjadi karena sel telur menempel pada dinding rahim. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan yang bercampur dengan cairan vagina, sehingga keputihan tampak disertai dengan campuran darah.
3. Gangguan Hormonal
Keputihan disertai darah juga dapat terjadi di luar siklus haid, meski tetap berhubungan dengan datang bulan. Salah satu penyebabnya adalah gangguan keseimbangan hormon, yang menyebabkan siklus haid terganggu.
Hormon estrogen menjadi faktor yang dapat menentukan warna, tekstur, dan konsistensi keputihan. Jika hormon estrogen tidak seimbang, keputihan mungkin saja bercampur dengan darah haid yang keluar saat pelepasan sel telur oleh ovarium di luar jadwal yang seharusnya.
4. Penggunaan KB Hormonal
Penggunaan kontrasepsi hormonal yang berbentuk pil, KB suntik, hingga intrauterine device (IUD) atau KB spiral juga dapat menyebabkan keputihan disertai dengan darah. Hal ini terjadi karena penggunaan kontrasepsi hormonal mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
5. Gangguan Kehamilan
Keputihan disertai darah pada saat kehamilan bisa menjadi tanda adanya komplikasi atau gangguan pada kehamilan. Gangguan kehamilan yang terjadi seperti kelainan plasenta, infeksi, persalinan prematur, maupun keguguran. Apabila terjadi gejala keputihan disertai darah pada saat kehamilan anda, segera periksakan diri anda ke dokter.
6. Penyakit Tiroid
Penyakit tiroid dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar hormon dalam tubuh. Terlebih penyakit tiroid yang disebabkan oleh hipertiroidisme akibat kelenjar tiroid kurang aktif. Hal ini dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan ovulasi yang dapat menyebabkan keluarnya darah diantara periode menstruasi Anda. Risiko keputihan yang disertai darah pun akan meningkat.
7. Infeksi
Infeksi pada vagina dapat menyebabkan keputihan disertai dengan darah. Beberapa infeksi yang dapat terjadi diantaranya adalah:
- Infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis.
- Infeksi bakteri dan infeksi jamur pada vagina
- Radang panggul
8. PCOS
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) terjadi ketika ovarium memproduksi hormon androgen (hormon pria) secara berlebih pada wanita. Maka, bagi wanita yang menderita sindrom ini memiliki banyak kista kecil pada ovarium. Wanita yang mengalami PCOS juga dapat mengalami keputihan disertai darah karena gangguan hormon yang dimilikinya.
9. Miom
Miom atau fibroid rahim merupakan tumor yang dapat tumbuh pada rahim. Penyakit ini jarang disadari karena sering terjadi tanpa gejala. Namun, apabila ukurannya semakin besar dapat menimbulkan gejala keluarnya darah yang mungkin dapat bercampur dengan keputihan. Anda pun akan mengalami keputihan darah.
10. Endometriosis
Risiko endometriosis dapat terjadi apabila:
- Keputihan disertai darah yang sering terjadi tidak terkait dengan siklus menstruasi.
- Disertai dengan rasa sakit pada bagian panggul pada saat Anda menstruasi maupun saat berhubungan seksual.
Jika Anda mengalami gejala ini, maka ada baiknya untuk segera periksakan diri Anda ke dokter. Kondisi ini bisa menjadi tanda endometriosis, yakni penebalan dinding atau lapisan rahim di bagian luar rahim.
11. Kanker
Apabila keputihan disertai dengan darah terjadi secara terus menerus atau terlalu sering dengan jumlah darah yang sedikit maupun banyak, Anda harus segera diperiksakan ke dokter. Hal ini dapat menjadi pertanda adanya kanker rahim dan kanker serviks. Tentunya, Anda sangat ingin menghindari hal ini, bukan? Ada baiknya untuk mencari tahu agar bisa memberi penanganan sedini mungkin.
Itulah di pembahasan mengenai keputihan darah. Periksakan diri Anda ke dokter jika Anda mencurigai keputihan yang berdarah terjadi akibat kondisi medis yang serius seperti di atas.
Pada dasarnya, jika keputihan masih dalam kondisi yang tidak mengeluarkan bau, menyebabkan gatal, dan nyeri, menandakan bahwa kondisi ini normal. Jika Anda memiliki gejala keputihan darah dan hal-hal tidak enak lainnya, segera konsultasi dan periksakan diri Anda ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis | : | Mela |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Kesehatan dan Keluarga |